34. Sang Ketua Ti Ciang Pang

2.5K 43 2
                                    

Pandangan mata Tan Ki mengerling untuk melihat, tanpa dapat ditahan lagi hatinya jadi tercekat. Wajahnya yang tampan berubah hebat. Orang yang datang ini sama sekali tidak asing baginya. Siapa lagi kalau bukan Pangcu Ti Ciang Pang yang ditakutinya, Lok Hong.

Jantungnya langsung berdebar-debar. Tanpa sadar dia mendekap dadanya sendiri seakan ingin mengurangi rasa gentar dalam hatinya.

Tampak wajah Lok Hong hijau membesi. Sepasang alisnya terus mengerut.

"Lohu ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepadamu. Tidak ingin berbicara panjang lebar. Tetapi kau harus menjawab dengan jujur. Sepasang mata Lohu yang sudah tua ini sudah banyak melihat hal-hal yang aneh di dunia ini. Jangan coba-coba berdusta sepatah katapun juga!" bentaknya dengan suara keras.

Tan Ki tersenyum datar. Sepasang tangannya mengait di depan dada.

"Kalau memang Cayhe tahu, tentu saja tidak akan menutupinya sedikit juga."

Lok Hong tertawa dingin.

"Lohu tadi berdiri di bawah panggung dan memperhatikan jalannya pertandingan dengan tenang. Tetapi ketika melihat kau berhasil mengalahkan empat orang berturut-turut dengan berbagai jurus yang aneh, Lohu melihat jurus-jurus tersebut banyak bagian yang ada persamaannya dengan ilmu kepandaian Ti Ciang Pang kami. Itulah sebabnya Lohu menjadi heran dan ingin menanyakan persoalan ini kepadamu...!"

Hati Tan Ki tergetar mendengarnya. Dia merasa tubuhnya tiba-tiba bagai diserang serangkum hawa dingin sehingga gemetar. Keringat dinginpun bercucuran di keningnya dan diam-diam dia berpikir di dalam hati: 'Celaka! Kali ini seluruh rahasiaku pasti terbongkar!'

Perlu diketahui bahwa ilmu silat Tan Ki merupakan hasil curian dari goa makam para leluhur Ti Ciang Pang. Lok Hong adalah Pang-cu Ti Ciang Pang generasi sekarang. Dia sudah berkali-kali melihat gerakan tubuh Tan Ki, sehingga sejak semula sudah terbit rasa curiganya. Tadi ketika dia berhadapan dengan Heng Sang Si, lalu mengejutkan Goan Sian Fei sehingga mengundurkan diri, semuanya menggunakan ilmu pusaka Ti Ciang Pang yang tidak diwariskan kepada orang lain. Mal na mungkin Lok Hong tidak mengenali ilmu perguruannya sendiri?

Begitu rasa curiganya timbul, tanpa menunda waktu lagi dia langsung mencelat ke atas panggung dan segera mendesak Tan Ki dengan berbagai pertanyaan yang menyangkut ilmu silat yang digunakannya tadi.

Tetapi begitu melihat orang ini, hati Tan Ki langsung tercekat. Untuk sesaat dia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan itu. Dirinya bagai maling yang kepergok oleh tuan rumah, otomatis kegagahannya hilang dan tubuhnya mengkeret ketakutan. Sepasang matanya membelalak lebar-lebar dan menatap Lok Hong tanpa berkedip sedikitpun.

Wajah Lok Hong saat ini berubah semakin kelam. Jenggotnya yang putih berkibar-kibar dan sepasang matanya menyorotkan sinar yang tajam.

"Lohu sedang bertanya kepadamu, apakah kau tidak mendengarnya? Apakah tiba-tiba telingamu menjadi tuli atau mdlutmu yang jadi bisu? Apakah harus menunggu sampai Lohu memaksa dengan kekerasan baru kau mau menjawab pertanyaan Lohu tadi?"

Tan Ki menggerak-gerakkan bibirnya dengan gugup, "Aku... aku..."

Pikirannya ruwet, hatinya tegang. Mulutnya gagap-gugup sampai sekian lama masih juga tidak dapat memberikan jawaban apa-apa. Dia merasa keningnya basah oleh keringat dingin yang mengucur dengan deras.

Yibun Siu San dan Cian Cong ikut melihat keadaan ini, tanpa sadar keduanya saling lirik sekilas. Wajah mereka menunjukkan perasaan heran yang tidak terkatakan. Tidak disangka-sangka seseorang yang baru saja menunjukkan keperkasaannya bagai seekor naga sakti tahu-tahu bisa berubah sedemikian rupa sehingga mirip seekor kelinci yang ketakutan. Wajahnya basah oleh keringat dingin. Kedua orangtua ini sampai mengerutkan sepasang alisnya. Bahkan beberapa gadis di bawah panggung yang mengkhawatirkan kekalahan maupun kemenangannya, ikut menjadi tidak tenang melihat penampilannya saat itu.

Dendam Iblis Seribu Wajah - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang