53. Pedang Penghancur Pelangi

2.1K 34 3
                                    

Tong Ku Lu mendengus satu kali.

"Kata-kata yang saudara ucapkan ini, tampaknya seperti sudah tahu tapi masih bertanya juga. Apakah kau kira kami ini orang-orang bodoh yang tidak tahu apa maksudmu? Tocu muda kami terkena serangan pedang saudara, meskipun dari luar tidak terlihat luka yang berarti, tetapi sebetulnya hanya tinggal sedikit nafasnya, rasanya tidak jauh lagi dari ambang kematian...!"

Tiba tiba saja ucapannya dihentikan. Dia merasa apabila ucapannya diteruskan, toh hanya mencoreng muka pihak Lam Hay Bun sendiri. Setelah berhenti sejenak, maka dia tidak meneruskan lagi kata-katanya tadi. Malah dia mengeluarkan suara batuk-batuk kecil, sepasang pergelangan tangannya berputar. Terdengar suara dentingan logam, cahaya berkilauan langsung menusuk pandangan mata. Tangannya sudah menggenggam sepasang gelang baja.

Terdengar dia berkata kembali, "Orang she Tong mohon petunjuk!"

Tiba-tiba Yibun Siu San maju ke depan dan menukas, "Jangan khawatir, biar cayhe saja yang menemani!" pergelangan tangannya bergerak dan tahu-tahu pedang panjangnya telah terhunus. Dengan cepat dia menyongsong ke depan.

Sepasang lengan Tong Ku Lu telah mengerahkan tenaga dalam, dengan sebuah jurus yang keji dia melancarkan serangan.

Terdengar suara benturan logam yang memekakkan telinga. Timbul percikan api yang memenuhi angkasa. Dalam waktu yang bersamaan kedua orang itu mencelat mundur dua langkah.

Bergebrak satu jurus saja, mereka sama-sama menyadari bahwa telah menemukan lawan yang seimbang. Wajah mereka tampak kelam. Keduanya berdiri tegak dan bersiap-siap melancarkan serangan berikutnya.

Dengan mata saling mendelik, mereka berdiam diri beberapa saat. Sampai sekian lama masih belum tampak salah seorang akan melakukan serangan. Suasana di sekitar tempat itu bagai diliputi ketegangan yang tidak terkirakan. Setiap menit yang berlalu bagai mengandung marabahaya yang tidak terkirakan...

Setelah menunggu lagi beberapa saat, tampaknya Yibun Siu San mulai merasa tidak sabar. Tiba-tiba dia mengeluarkan suara siulan yang panjang dan tubuhnya mencelat ke udara. Orang berikut pedangnya membentuk cahaya putih yang melingkar, dengan sengit dilancarkannya serangan dari atas ke bawah.

Melihat serangan yang dilancarkan Yibun Siu San begitu hebat, Tong Ku Lu semakin waspada, dia tidak berani memandang ringan lawannya. Sepasang gelang bajanya dibagikan ke tangan kiri dan kanan. Yang satu menangkis datangnya serangan dan yang satu lagi langsung diluncurkan ke bagian yang penting di tubuh Yibun Siu San. Dalam waktu yang bersamaan, sepasang gelang bajanya melakukan dua gerakan yang berbeda.

Gebrakan kedua orang itu kali ini saima-saraa menggunakan kecepatan yang tidak terkirakan dan jurus-jurus maut. Masing-masing mencari peluang untuk mendahului lawannya.

Tampak cahaya pedang membentuk lingkaran dan menyilaukan mata. Semakin lama pertarungan antara keduanya berlangsung semakin cepat. Setelah belasan jurus, sulit lagi membedakan sosok tubuh keduanya.

Sejak Yibun Siu San dan Tong Ku Lu mulai bergebrak, sebelah tangan kanan Cia Tian Lun terus menempel di punggung Hua Pek Cing. Dia bahkan tidak melirik sekalipun ke arena pertarungan di mana rekannya sedang bertempur dengan sengit. Tampaknya menang atau kalahnya babak pertarungan tersebut, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya sendiri.

Diam-diam si pengemis sakti memperhatikan keadaan kedua belah pihak. Dia menimbang-nimbang kekuatan yang masih ada. Di antara ketiga orang tongcu dari pihak Lam Hay Bun, sudah ada satu yang terluka. Sudah tentu Ho Tiang Cun tidak dapat bertempur lagi untuk sementara ini. Sisa yang duanya lagi tidak terlalu mengkhawatirkan.

Sedangkan salah satu dari Bun Bu-siang saat ini sedang bertarung melawan Yibun Siu San, sisanya yakni Cia Tian Lun sedang mengerahkan hawa murninya untuk mempertahankan selembar nyawa tocu mudanya. Tentu dia tidak dapat memencarkan dirinya untuk sementara waktu. Dari pihak lawan, tampaknya hanya sisa Kaucu Pek Kut Kau yang agak telengas dan perlu dipertimbangkan. Apabila orang yang satu ini dapat dikuasai, mungkin pihak mereka dapat meraih kemenangan...

Dendam Iblis Seribu Wajah - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang