9. Terhempas

3.8K 53 3
                                    

"Terima kasih atas pertolongan Locianpwe. Kalau tadi Locianpwe tidak menghadiahkan sebuah tendangan, entah sampai kapan Boanpwe harus terbaring di tempat ini." 

Hatinya teringat kesedihan Liang Fu Yong ketika akan meninggalkannya.  Hatinya masih terasa pilu.

Tetapi di hadapan seorang tokoh sakti, dia tidak berani berlaku kurang ajar. Selesai berkata, sekali lagi dia membungkukkan tubuhnya rendah-rendah.

"Menurut Ciong San Suang-siu, kau mengejar Oey Kang. Sampai sekarang dua hari sudah berlalu, mengapa kau malah terbaring di tempat ini dan bermimpi yang bukan-bukan?"

Tan Ki tertawa getir. Dia menceritakan bagaimana dirinya ditolong oleh Mei Ling, sampai ia dibawa oleh Oey Kang. Seluruhnya dikisahkan dengan jelas. Tetapi dia menutupi nama busuk Liang Fu Yong di luaran, malah mengisahkan bagaimana dia mengorbankan diri sehingga diperkosa oleh Oey Kang.

Cian Cong mendengarkan dengan seksama. Akhirnya dia menarik nafas panjang.

"Di dunia ini ternyata ada seorang gadis yang begitu mulia hatinya. Pada suatu hari nanti, si pengemis ingin sekali belajar kenal dengannya." dia merandek sejenak.  Kemudian mengalihkan 'pokok pembicaraan. "Tua bang-ka itu benar-benar jahat. Mengapa tidak mencari wanita penghibur saja malah..."

Dia tidak jadi melanjutkan kata-katanya. Seperti ada sesuatu yang terlintas dalam benaknya. Rupanya orangtua ini memang membenci sekali segala macam kejahatan. Dan wataknya juga agak aneh. Tindak-tanduknya kadang-kadang menyimpang dari jalur dan selalu di luar dugaan orang lain. 

Sejak bertarung dengan Ciu Cang Po di atas genting Cui Sian Lau tempo hari, meskipun dia berhasil melukai nenek tua tersebut, namun dia juga dikejutkan oleh gerakan tubuh Oey Kang ketika datang dan pergi. Dia menjadi kagum sekali. Timbul perasaan menyayangkan dalam hatinya. Saat ini, mendengar keterangan Tan Ki bahwa orang itu juga mata keranjang, memang tepat kalau disebut sebagai raja iblis nomor satu di dunia ini. Hatinya menjadi tergerak, tanpa sadar dia menarik nafas panjang kembali.

Mendengar ucapannya yang sepotong itu, Tan Ki sudah paham isi hati tokoh tua tersebut. Dia teringat saat-saat di mana Liang Fu Yong diperkosa oleh raja iblis itu, hawa amarahnya langsung meluap-luap. Sepasang alisnya terjungkit ke atas.

"Sikap Locianpwe terhadap orang tersebut seakan menutupi sesuatu, hal ini benar-benar membuat Boanpwe tidak habis pikir..." tiba-tiba dalam perutnya terdengar suara air yang beriak-riak. 

Rupanya dia sudah kelaparan setengah mati. Sudah dua hari dua malam dia tidak mengisi perut, malah dirinya tidak sadar akan hal ini.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Cian Cong malah seperti tidak mendengarkan. Tampak dia tertawa terbahak-bahak.

"Mari ikut aku." katanya.

Tiba-tiba tubuhnya berkelebat dan dia menghambur menuju lembah sebelah kiri. Melihat tindak-tanduknya, mula-mula Tan Ki tertegun. Tetapi pada dasarnya dia memang seorang pemuda yang cerdas. Tanpa berpikir panjang lagi, dia segera menggerakkan kakinya mengejar ke depan.

Meskipun si pengemis sakti Cian Cong tidak menolehkan kepalanya sama sekali. Tetapi setiap gerak-geriknya dapat diketahui oleh tokoh sakti tersebut. Begitu Tan Ki mengejar, dia pun menambali kecepatan langkahnya.

Tampaknya dia ingin mengadu kecepatan kaki dengan Tan Ki. Langkahnya mendadak dipercepat, gerakan tubuhnya laksana terbang dan menerjang ke depan. Sepasang alis Tan Ki bertaut erat.

'Rupanya kau ingin menguji diriku?' katanya dalam hati.

Dipertahankannya luka dalam yang dideritanya, kecepatan kakinya ditambah. Dikerahkannya ilmu ginkang tingkat tinggi. Tubuhnya pun seakan melayang di udara. Pakaiannya berkibar-kibar, menimbulkan deruan angin.

Dendam Iblis Seribu Wajah - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang