Realize

2.4K 159 12
                                    


Violet mengerang ketika merasa perutnya seperti ditarik oleh sesuatu didalam sana. Ia bahkan tak segan untuk meringis keras atau bahkan berteriak. Namun, dia bersumpah kali ini sakit perut yang ia rasakan bukan main. Violet pun perlahan bangkit dari atas kasurnya, berjalan ke lantai bawah sambil terus memegang bagian perutnya.


"Mary.."panggil Violet.


Mary pun segera mendekat ketika suara majikannya itu memanggilnya."Ada apa, nyonya?"tanya Mary. Violet mendelik lalu memutar bola matanya."Sudah kubilang, kalau tidak ada Luke panggil saja namaku."ucapnya dengan sewot. Mary hanya diam.


Violet meringis pelan."Ugh, apa kau tau obat apa yang bisa menghilangkan rasa sakit diperutku?"ujar Violet.


"Obat sakit perut."


"Yaelah."gumam Violet."Lo jangan bikin gue kayak orang bego, kalo gitu juga gue tau."Violet merengut kesal. Lalu ia berdeham sebentar."Yasudah. bawakan aku obatnya."


"Saya rasa lebih baik anda menelpon dokter."ucap Mary.


"Nggak mau. Nanti dokternya kasih obat yang banyak. udah sana, cepat bawakan aku obat sama air."sahut Violet. Mary pun mengangguk dan segera melarikan diri dari hadapan Violet.


Violet meringis lalu duduk disofa. Ia lebih memilih menyalakan televisi, berusaha mencari hiburan. Mungkin jika ada Luke, maka lelaki itu mungkin bisa menghiburnya. Namun sekarang Luke tengah bersekolah, dan Violet harus dirumah karena hari ini ia tak memiliki jadwal masuk kuliah.


"Ish, lama banget sih."


Tiba-tiba ponsel Violet berdering tanda ada seseorang yang menelpon. Ia pun masih dengan rasa kesal mengangkat telfon itu.


"Hallo?!"


"Lo Violet, kan?"


"Kenapa?"


"Mending lo cepet kesekolah deh, ini urgency!"


Violet merengutkan dahinya, ia menatap layar ponsel miliknya. Terdapat nama Luke disana."Eh, lo siapa? Ini Luke bukan sih?"


"Bukan. Ini gue Calum, cepetan kesekolah deh. Luke butuh lo."


"Hah? Tapi gue—tutttt!!!!"


Violet pun berdiri kemudian berlari naik kelantai atas. Ia yang hanya memakai tank top dan hotpants pun menggantinya menjadi kaos biru dengan tulisan Victim, jeans berwarna putih, jaket denim warna hitam. Violet mengambil kunci mobil sambil memasang sepatu conversenya.


Saat tiba dibawah, Mary hanya terdiam ketika melihat Violet yang nampak terburu-buru."Nyonya, ini obatnya."ucap Mary ketika Violet seperti hendak berlari. Violet menengok."Nanti aja. Aku buru-buru."

My Young Husband || Luke Hemmings (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang