Violet duduk termenung dikursi disamping ranjang Luke yang masih terbaring tak sadarkan diri. Lelaki itu mendapatkan luka yang cukup serius dibagian kepala serta organ tubuhnya yang lain. Violet menatap Luke dan mengernyit, tabrakan itu benar-benar terjadi begitu cepat dan menyakitkan, dan Luke berhasil menyelamatkannya.
Senyum tipis Luke membuat Violet merasakan panas disekitar matanya. Senyum itu nampak lega bercampur kepahitan karena perasaan menyesal yang mendalam. Perlahan Violet mengenggam tangan Luke yang tidak diinfus, terasa dingin dan lemah ditangannya. Jujur sekarang ia benci situasi seperti ini, ia tidak akan munafik jika harus menyangkal bahwa ia akan tetap membenci Luke namun nyatanya ia tambah semakin mencintai lelaki ini. Lelaki ini berkorban untuknya, Luke selalu menyelamatkannya dalam keadaan apapun.
Suara ketukan dipintu membuat Violet menengok. Ia menemukan Liz nampak tersenyum. Buru-buru Violet menyapu air matanya dan berdiri untuk memeluk wanita itu."Mom.."ucap Violet dengan suara serak.
Liz mengusap punggung Violet sambil tetap tersenyum."Kamu yang sabar yah..Luke kuat kok, dia nggak bakal kenapa-napa."ucap wanita itu meyakinkan. Violet mengangguk dipelukan. Ia melepaskan pelukan itu dan menatap Liz ragu."Maafkan aku mom, semua masalah ini aku belum—"
"Nggak papa, sayang. Kamu bisa beresin semuanya sama Luke secara baik-baik, ngomong baik-baik dengan kepala dingin. Mom yakin kalian bisa menyelesaikan dan mom tetap hargai apapun keputusan kalian nanti."ucap Liz sambil menangkup wajah Violet."Bagaimana pun juga kamu tetep jadi anak mom."lanjutnya.
Violet bergetar karena haru mendengarnya. Liz benar-benar baik dalam berperan sebagai ibu dan ia rasa Luke sangat beruntung mendapatkan sosok ibu seperti Liz. Mendadak rasanya, Violet merindukan ibunya..oh ya..ibunya, bagaimana kabar ibunya disana? Astaga, apakah ibunya sekarang tau apa yang dialami Violet? Apakah ibunya disana bersedih karena melihatnya seperti ini?
"Makasih, mom."Violet kembali memeluk Liz erat.
.
Hari itu Luke terbangun dengan Violet yang tertidur disisi ranjangnya. Ia tersenyum kecil lalu mengusap lembut kepala perempuan itu. Merasa ada sentuhan, Violet terbangun dan mengerjapkan matanya. Matanya membelalak ketika melihat lelaki di depannya sudah sadar dan tersenyum lembut padanya.
"Luke?"
"H-hei.."Luke membalas dengan suara serak, ia mengelus pipi Violet."Kamu nggak papa?"
Violet terdiam sebentar kemudian mengangguk, ia menatap wajah Luke lalu melihat keadaan lelaki itu."Kalau kamu? Ada yang sakit?"tanyanya dengan secuil nada khawatir didalamnya namun telinga Luke terlalu peka untuk itu.
Hati Luke menghangat karena kenyataan Violet masih perduli dan mengkhawatirkannya walaupun sekarang perempuan itu berusaha menutupinya."Aku nggak papa.."jawabnya.
Kemudian hening. Violet sendiri menegakkan tubuhnya, menjauh dari jangkauan tangan Luke dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Luke memandang Violet lama kemudian menghela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Husband || Luke Hemmings (COMPLETED)
FanfictionPerjodohan terjadi ketika Violet harus menikah dengan seorang lelaki pilihan ibunya. Menciptakan perbedaan yang justru membuat keduanya berusaha saling melengkapi. Namun semuanya menjadi sulit ketika Violet tau bahwa kehidupan Luke tidak senormal ya...