Perjodohan terjadi ketika Violet harus menikah dengan seorang lelaki pilihan ibunya. Menciptakan perbedaan yang justru membuat keduanya berusaha saling melengkapi.
Namun semuanya menjadi sulit ketika Violet tau bahwa kehidupan Luke tidak senormal ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luke memperhatikan Violet yang baru saja masuk ke dalam taksi setelah keluar dari toko butik dimana ia bekerja. Dari jarak yang agak jauh, Luke pun membuntuti taksi tersebut.
Entah kenapa, Luke merasakan firasat buruk yang membuat ia selalu memikirkan perempuan itu daritadi makanya ia mengikutinya. Luke sendiri tidak tau kemana tujuan taksi itu membawa Violet, tetapi ia menyadari bahwa taksi itu berkendara ke jalan yang menuju luar kota.
Dengan waspada, Luke terus mengamati pergerakan taksi itu hingga ia mengernyit tak terima ketika taksi itu menancapkan gas mobilnya dengan begitu cepat. Luke yang sempat lengah pun tertinggal jauh dibelakang.
Tak beberapa lama, ponsel Luke berdering dengan keras. Awalnya Luke berniat mengabaikan namun ponsel itu tidak mau berhenti berdering, hingga ia akhirnya menemukan bahwa Violet lah si penelpon.
"LUKE, TOLONG!"
Teriakan dari seberang telfon membuat Luke kaget. dadanya berdegup tak karuan ketika suara tangisan bercampur rasa takut Violet menusuk telinganya dengan menyedihkan.
"VIOLET!"
Suara teriakan lelaki pun ikut menyahut. Luke mendengarkan tanpa bersuara hingga Violet kembali berteriak bahwa ia sedang diculik dan meminta Luke untuk menolongnya.
Firasatnya memang benar. Luke menginjak gas mobilnya, membelah jalanan ramai dengan ke khawatiran di hatinya."Nggak ada yang bisa rebut kamu dari aku, kecuali kematian."
.
"AKH!"
Pisau tersebut menusuk bagian kiri sisi perutnya. Mata Violet terbelalak tak percaya sementara Kenzie, sang pelaku hanya bisa tersenyum puas atas apa yang baru saja ia lakukan."Gue nggak main-main sama omongan gue."
Darah pun menyebar dan menembus pakaiannya. Violet menangis tanpa bersuara dalam rasa sakit dan takut yang kini menjadi berkali lipat. Kenzie tanpa sadar sudah mengancam nyawanya dan anak yang ia kandung.
"J-jangan.."ucap Violet memohon. Air mata membuat pandangannya kabur dan sekarang ia hanya berusaha untuk tetap sadar."Lo nyakitin gue.."
Mata Kenzie berkilat dalam beberapa detik, tampak menyadari kesalahannya ketika wajahnya berubah murung. Beberapa saat ia menatap Violet lalu membuang nafasnya.
