Threat

2.1K 142 3
                                    


AUTHOR'S POV


Violet menangis terisak masih duduk dikursi tunggu sementara Luke sudah berada diruang UGD untuk mendapatkan pertolongan. Ashton disampingnya masih diam sesekali melihat perempuan yang menangis itu iba. Beruntung saja setelah kejadian itu, Ashton datang dan bisa langsung membawa Luke kerumah sakit terdekat.

"Luke pasti baik-baik aja, lo tenang, oke?"ucap Ashton.

Violet menengok menatap lelaki berambut ikal itu terlihat tak percaya."Lo nggak liat keadaannya? Liat mukanya hampir bonyok semua? Gimana mungkin gue bisa tenang?"balas perempuan itu kesal.

"Luke udah sering berantem dan kalo berantem pun dia paling cepat sembuh. Dia nggak bakal kenapa-kenapa, gue jamin itu."Ashton tersenyum miring sambil mengangguk yakin.

Setengah jam kemudian seorang dokter keluar dari ruangan tersebut. Violet segera berdiri, menyapu air matanya dan berjalan mendekat ke arah dokter."Apa yang terjadi? Dia baik-baik aja kan, dok?"

"Tidak apa-apa, tuan Luke baik-baik saja walaupun luka-luka yang dialaminya cukup serius. Dia akan sadar sebentar lagi."

Violet menghela nafas lega lalu tersenyum."Makasih, dok."

.



Violet tersenyum sambil membawa nampan makanan ke dalam kamarnya dan Luke. Ia melihat lelaki itu sedang merebahkan dirinya sambil menonton tv di depannya. Ketika menyadari Violet datang, Luke langsung tersenyum manis, ia segera mendudukkan dirinya.

"Hei, ayo makan."ucap Violet sambil tersenyum miring. Ia meletakan nampan yang ia bawa diatas nakas. Luke melirik nampan itu lalu menatap Violet sambil mengerjapkan matanya lucu."Suapin dong.." balasnya dengan manja.

"Eh, kamu nggak bisa sendiri?"Violet mengernyitkan keningnya. Luke menggidikan bahunya,"Aku mau disuapin aja."

Wajah Violet merona, ia pun mengiyakan permintaan Luke barusan dan menyuapi makanan tersebut. Luke tersenyum senang di sela-sela suapan yang Violet berikan untuknya, dalam hati ia begitu bahagia karena Violet begitu perhatian.

"Kamu udah nggak papa, kan?"Violet bertanya seraya menyerahkan gelas air pada Luke.

"Nggak papa, Cuma pegel doang."

"Muka kamu nggak sakit lagi?"

"Violet.."Luke menatap Violet memperingati. Violet mendengus melihat tatapan Luke."Aku nanya keadaan kamu, tapi yaudah, aku nggak bakal nanya lagi. Biarin aja kamu sakit sendiri, awas kalo ngeluh!"perempuan itu menunjuk Luke lalu membuang wajahnya kesal.

"Yah..kok malah ngambek? Maksud aku bukan gitu.."

"Bomat."

"Sayang..yah jangan nelantarin aku dong..aku butuh perhatian kamu tau."Luke memelas namun Violet hanya meliriknya kilas.

"Makanya kalau aku nanya dijawab yang bener! Kamu nggak tau aku khawatir, huh? Kamu nggak tau kalo aku takut kamu kena—"Violet mengatup rapat bibirnya ketika menyadari bahwa ia sudah berlebihan, bahkan kini Luke tengah mengembangkan senyuman lebar miliknya.

"Takut? ah..kamu takut aku kenapa-napa, ya."Luke menyeringai kecil, ia menarik Violet kepelukannya membuat perempuan itu membelalakan matanya ketika Luke dengan enteng menempelkan kepala pirangnya di dadanya dengan manja."Kamu pasti takut aku mati, kan?"

"Yaiyalah! Dasar—"

"Hahahaha.."Luke tertawa senang, ia menatap Violet hingga wajah merah Violet semakin nyata terlihat."Cie..kamu sayang sama aku, kamu nggak mau kehilangan aku, kan? So sweet.."

My Young Husband || Luke Hemmings (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang