Violet menahan jeritannya dengan mata terbelalak ketakutan menatap lelaki di depannya yang hanya menunjukkan wajah dingin sekeras es itu. Luke sendiri memegang sebuah pisau daging berukuran sedang dan sebuah pemantik ditangan lainnya. Lelaki itu akan menyakitinya!
"Aku nggak terlalu suka mendengar suara tangisanmu, Violet."Luke memecah keheningan yang begitu menegangkan."jadi kurasa, membuat kamu lecet tidak akan membuat kamu berteriak keras saat, kan?"ia tersenyum miring, nampak memberi pilihan bahwa ia akan menggunakan pisau daging tersebut.
Violet menangis terisak, beringust mundur sebisa mungkin ketika Luke berjalan mendekat ke arahnya."N-no..please.."ia menatap Luke memohon. Dalam hati berdoa jika tuhan masih menyayanginya maka ia harus menyadarkan lelaki itu sebelum ia benar-benar akan membunuh dirinya malam ini.
Luke sudah tidak menyadari apa yang ia lakukan. Ia hanya menatap Violet dengan dingin dengan tangan mengenggam erat pisau ditangannya, tak menghiraukan isakan tangis Violet yang memohon.
"LUKE BERHENTI!"Violet nyaris putus asa, merasa perih ditenggorokannya karena baru saja berteriak begitu keras."Hikss..ini aku, Luke! bangunlah!"
"Luke!"
"Luke! hei! Bangun!"
Bocah lelaki itu membuka matanya dengan paksa, mencoba mengabaikan rasa menyengat yang ada dikepalanya. seluruh tubuhnya terasa begitu menyakitkan hingga rasanya membuat ia ingin berteriak dan menangis sekeras mungkin. Ia mengerjapkan mata birunya, menyadari bahwa ada seseorang di depannya yang sedang memanggil namanya berulang kali.
"Luke! ini mama, sayang! Hei, ayo sadarlah!"suara wanita itu terdengar begitu panik dan ketakutan.
Akhirnya Luke bisa menatapnya, menemukan pias cantik wanita itu dengan air mata yang mengalir deras dipipinya, menatap dirinya khawatir."Dimana yang sakit, Luke?"ia bertanya lembut sambil mencium wajah Luke dengan kasih sayang."maafkan mama, sayang..maaf karena mama tidak bisa menjaga kamu dengan baik.."wanita itu kembali menangis dengan terisak terus memeluk Luke.
Luke masih keheranan. Namun rasanya pelukan wanita itu membuat ia tenang dan mengurangi rasa sakit akibat luka yang ada diseluruh tubuhnya. Wanita itu menyeka air diwajahnya, tersenyum sesaat sambil mengusap pipi Luke lembut.
"K-kepala.."suara kecil Luke rasanya begitu perih untuk dikeluarkan. Ia ingin berteriak bahwa kepalanya begitu sakit. Tangannya berusaha naik untuk memegang kepalanya namun setelah itu ia malah mendapat noda berwarna merah ditangannya membuat ia begitu kaget. Ia menatap wanita itu."M-ma..k-kenapa.."
Wanita itu terdiam, menahan tangisannya."Mama nggak bakal biarin kamu sakit lagi, Luke. mama nggak bakal biarin kamu mendapatkan rasa sakit itu apalagi dari dia."ucapnya dengan sungguh-sungguh."mama bakal jagain kamu sampai kapanpun dan kamu punya mama selamanya, sayang..ingat, kamu nggak pernah sendiri.."
Luke berteriak memegangi kepalanya membuat pisau yang ada ditangannya terlepas begitu saja. melihat Luke yang nampak kesakitan membuat hati Violet berkedut nyeri. Ada apa dengan lelaki itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Husband || Luke Hemmings (COMPLETED)
FanfictionPerjodohan terjadi ketika Violet harus menikah dengan seorang lelaki pilihan ibunya. Menciptakan perbedaan yang justru membuat keduanya berusaha saling melengkapi. Namun semuanya menjadi sulit ketika Violet tau bahwa kehidupan Luke tidak senormal ya...