The pervert harry

6K 323 1
                                    

Selesai acara makan malam dengan keluarga Harry, aku pun segera masuk ke kamar ku dan merebahkan diri diatas kasur. Rasa lelah tiba-tiba menghampiriku membuatku begitu malas. Berulang kali aku membuang nafas lewat mulut dan menenggelamkan kepalaku dibawah bantal. Aku berdecak ketika mengingat kalau besok sudah masuk kuliah lagi karena mom sudah mengurus pendaftaranku.

Samar telingaku mendengar pintu kamar ku dibuka dari luar.

"Violet?"


"Eh, gue tau lo nggak tidur."ucapnya. Aku yakin dia sedang berkacak pinggang dengan wajah mesum. Aku menghiraukan dan tetap menutup mataku, pura-pura tidur.

"Oke, gue pulang ya."

Pulang aja sana

Tanpa kuduga, Harry ternyata melangkah ke arahku bukannya untuk untuk pergi dan pulang ke rumahnya. Ia menggelitik pinggangku membuatku menggeliat.

"AHAHAHAHAH HARRRY STOP!!" Aku berteriak kegelian.

"Makanya kalo orang ngomong manggil dijawab. Ini malah pura-pura tidur. Lo kira gue bodoh buat percaya tipuan mainstream lo?" Kata Harry, lalu semakin gencar menggelitik bagian tubuhku.


"Astaga..Harry..please..s-shtop! M-maaf..okhey?" Balas ku terengah-engah.

Akhirnya Harry menghentikan aksi gilanya untuk menggelitiku. Ia tersenyum penuh kemenangan sementara aku yang kini hampir mati karena kehabisan nafas.

"Ass..sholee..astaga.."

"Tarik nafas..tarik..keluarkan..ayo..lo bisa..tarik lagi..""Harry mengenggam tanganku dan menuntunku menarik nafas yang banyak.


"EH! LO KIRA GUE MAU BERANAK!?!" aku meneriakinya ditelinga.

Harry mengusap telinganya dan menatapku dengan bibir berlipat."Lagian lo lebay..kayak ibu hamil sudah lahiran, kalo enggak.."Harry menggantungkan perkataan dengan cengiran lebar yang muncul dibibirnya.

Mikir apa lagi ni anak?

"Kayak orang making love. Kan mirip sama lo. Terengah-engah kayak lo tadi. Hehe.."

Aku melotot."SIALAN LO!"

Harry terdiam.

"Ya maaf, Vio. Gue kan Cuma bercanda."kata Harry sambil memelas. Bagaimana bisa aku marah sama anak mesum ini? nggak akan pernah bisa. Meski dia sampe bikin aku nangis pun.

"Iya deh, awas ya lo gitu lagi. Nggak enak tau, gue sebagai cewek aneh dengernya."jelas ku. Harry mengangguk patuh dan berdiri, lalu melongok keluar jendela kamarku.

"Coba lo kesini."kata Harry.

Aku meloncat dari atas kasur dan berdiri disampingnya, ikut melongokan kepalaku."Oh iya, bagus pemandangannya. Keren."aku tersenyum sambil manggut-manggut.

"Langit australia emang enak diliat, mirip langit london."

Aku merengut dahi aneh."Lo kenapa?"

Harry menoleh."Nggak. kenapa?"

Aku berdecak."Nevermind."aku kembali ke atas kasur dan hendak bersiap tidur.

"Lo ngapain lagi dirumah gue, Harold?"aku menatap Harry malas namun lelaki itu malah nyengir kuda.."Gue nginep dong."

"Siapa yang nyuruh?"

"Lah? Kok gitu?"

"Biar besok bisa bareng karena kita satu kampus, Vio."jawab Harry polos. Ia duduk dipinggir ranjangku.

"Ck! Yaudah!"aku menarik guling kesal dan menutup mataku. Huh, bagaimana bisa aku tidur sementara ada lelaki dikamarku? Iya, Harry memang sahabatku. Tapi rasanya jadi aneh karena kita udah hampir 5 tahun nggak ketemu.

"Gue boleh tidur disamping lo, nih?"celetuk Harry ditengah keheningan.

"Iya! Diem gue pengen tidur."

"Oke, night Violet."

Aku tersenyum."Night, Harry."

.

Besoknya Violet terbangun akbiat suara teriakan Harry yang memaksa dirinya agar segera bangun dan bersiap. Itu salah satu asalan Violet tidak mau tidur-tidur dalam arti sebenarnya yah bersama lelaki itu. mereka berdua pun akhirnya berangkat ke kampus bersama.

Harry memarkirkan Range Rover hitam di parkiran lalu membukakan pintu mobilnya untuk Violet. Dengan wajah semringah, Harry membawa Violet masuk kedalam bangunan kampus. Tiba-tiba semua mata menatap ke arah mereka, tepatnya Violet sendiri.

"Kenapa mereka liatin gue kayak gitu?" Bisik Violet tak nyaman.

Harry menyeringai dan melakukan flip pada poni keritingnya dengan wajah songong."I'm the most wanted, baby.." Ucapnya lalu melakukan wink pada Violet.

Violet melotot tak terima."Gila deh. Hari begini masih aja begituan."

"Hei, Baby.."seseorang tiba-tiba bersuara disamping Violet, membuat keduanya menoleh. Mata Violet memancarkan keterkjutan ketika melihat seorang perempuan dengan rambut pirang, emmakai baju yang sangat jelas menyembulkan isi dadanya dan rok ketat mini yang memamerkan lekuk paha dan pantatnya.

"Hai Bianca.."balas Harry. Violet menatap Harry meminta penjelelasan dengan tatapan'thats's-your'bitch, darl?'

"Dia siapa..?"tanya perempuan itu dengan yang dibuat seksi, malah terdengar seperti desahan.

"My girl."

Duap

"Yang bener, Harr?!"Violet menatap Harry.

"Maksud gue, dia sahabat gue yang gue sayangin..jangan diganggu ya, babe.."suara Harry menjadi halus menatap perempuan itu dengan manis.

"Oh..oke..kamu ada acara malam ini? aku mau ngajak kamu jalan? Mau, kan?"katanya sambil bergelayut manja dibahu Harry membuat Violet segera bergeser beberapa senti.

"Yes, sure. Kita ketemu di cafe biasa aja, ya.."

Perempuan itu mengangguk girang dan memeluk Harry. Setelah perempuan itu pergi, Violet kembali menatap Harry."Ewh, seriously?"

Harry tersenyum polos."Yep. gue suka buat perempuan bahagia dan membuat dia ngerasa jadi seorang princess."

"Sekarep mu lah, nak."

.

My Young Husband || Luke Hemmings (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang