3. Seoul

52.8K 4.5K 235
                                    

Aku meletakkan koperku di atas meja khusus yang berada di sudut kamar hotelku.

Perjalanan selama 13 jam ini cukup menguras seluruh tenagaku meski yang kulakukan di atas pesawat hanya tidur, menonton tayangan yang tersedia di dalam pesawat, juga makan lalu tidur lagi.

Ternyata tidak melakukan hal apapun jauh lebih melelahkan dibanding duduk menyelesaikan 3 sketsa dalam satu hari.

Itu menurutku. Opini setiap orang berbeda-beda.

Begitu aku merebahkan diri di atas kasur, aku baru merayu diriku sendiri agar bergerak dan meraih ponselku untuk mengabarkan orang-orang di LA yang sedang menunggu kabarku.

Yang pertama ku kabari tentu saja Alexis.

Me
Touch down Seoul.

Balasannya masuk tidak lama kemudian. Padahal kalau perhitunganku benar, di LA masih jam 4 sore, dan Laki-laki itu seharusnya masih bekerja.

Alexis
Aku tahu.
Aku sudah melacak pesawatmu.
Have fun, and i'll see you next week.
But not too fun!

Aku terkekeh melihat balasan Alexis. Seperti biasa, ia selalu menyelipkan amanah di setiap ucapannya.

Lagipula fun seperti apa yang bisa ku nikmati selain menghabiskan waktu di kafe untuk menggambar, atau keliling myeongdong untuk mencari ide Fashion? Ah... mungkin berkeliling dongdaemun untuk mencari jajanan pinggiran juga ide bagus.

Me
Roger that, Grandpa!

Aku membayangkan akan seperti apa reaksi Alexis saat aku memanggilnya dengan sebutan kakek. Jangan salahkan aku, tapi kebawelannya memang menyerupai kakek-kakek yang terus menggerutu.

Baru setelah aku mengabari keluargaku kalau aku sudah sampai dengan selamat, aku berdiri dan meregangkan tubuhku.

Acara pagelaran busananya akan diselenggarakan besok di  daerah myeongdong. Mungkin tidak ada salahnya kalau aku berkeliling kesana sekarang sambil mencari inspirasi selagi masih pagi.

Siapa tahu aku bisa menemukan ide baru untuk fashion musim gugur beberapa bulan lagi, kan?

Aku lalu berjalan dan membuka koperku untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Musim semi di Seoul pagi ini cukup membuatku bersemangat untuk berkeliling. Banyak bunga mulai bermekaran yang pasti akan sangat indah untuk di nikmati.

*

Meski bukan Negara yang besar, tapi aku cukup kagum dengan selera fashion yang dimiliki orang-orang korea. Meski menurutku kebanyakan dari mereka seakan memiliki wajah yang sama.

Mungkin mereka mengunjungi klinik operasi plastik yang sama? Entahlah. Sampai sekarang aku tidak mengerti kenapa mereka sangat menggilai prosedur bedah plastik itu. Kalau mau mengatakan mereka krisis percaya diri, tidak juga. Lihat saja, dalam urusan Fashion, mereka sangat terlihat percaya diri dengan apapun yang melekat di tubuh mereka.

Celana kebesaran dan sweater yang berukuran dua kali lebih besar dari ukuran tubuh mereka, tidak lupa dengan masker yang menutupi dagu mereka dan kaca mata hitam serta topi.

Aku kemudian melihat penampilanku sendiri yang hanya mengenakan Halter top dengan celana jeans pendek ditemani tas selempang kecil dan sepatu converse yang nyaman untuk ku gunakan berkeliling.

Kebanting sekali.

Bekerja sebagai Fashion Design membuatku sangat jeli mencermati pakaian orang-orang disekitarku. Aku sampai sekarang bersyukur tidak ada orang yang menegurku karena menganggapku aneh akibat terus menatap mereka seakan mau menguliti mereka satu persatu.

Kelly [#DMS 5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang