Aku berdiri dengan membawa sebuket bunga mawar putih di tanganku. Setelah menghilang tanpa kabar kemarin, juga mendapat ocehan panjang kali lebar dari kak Kenneth, Mommy, dan Alexis, akhirnya sore ini aku memutuskan menjenguk kak Alle juga keponakan baruku, Ethan Nathanael McKenzie.
Another McKenzie successor.
"There you are, Aunty Kelly." Ujar kak Alle begitu aku masuk kedalam kamar rawatnya.
"Hai, Kak. Bagaimana kabarmu?" Tanyaku menghampiri kak Alle, mengecup bibirnya singkat lalu meletakkan buket bunga yang kubawa di atas nakas.
"Setelah Emily, aku rasa melahirkan Ethan kali ini tidak terlalu menyakitkan lagi." Jawab kak Alle sambil terkekeh.
Aku ikut tertawa meski tidak tahu di titik mana kelucuan dari ucapan kak Alle barusan berada, lalu berjalan mendekati boks bayi di dekat kak Alle. "Hai, Handsome little boy." Sapaku. "Please don't be naughty like your Daddy. One Kenneth is Enough." Ucapku membuat kak Alle tertawa nyaring.
"Apa aku baru saja menyaksikan adikku memberikan sebuah nasihat ke anakku?" Suara kak Kenneth membuatku menoleh. Ia baru keluar dari ruangan yang sepertinya adalah sebuah kamar mandi.
Aku mencibir dan mendekati kak Kenneth untuk mengecup bibirnya.
"Jadi kenapa kau pulang diam-diam kemarin?" Tanya kak Kenneth begitu aku menguraikan pelukanku darinya.
"Aih aku lapar." Alihku.
"Ms.McKenzie." panggil kak Kenneth tidak mau melepaskan pertanyaannya.
Aku berdecak dan menatapnya malas, "sudah ku bilang kalau aku lupa mematikan kompor apartemenku!" Bohongku.
"Ya, dan kau tidak pernah seceroboh itu. Jadi apa alasan yang sebenarnya?" Desak kak Kenneth ternyata tidak mempercayaiku.
"Sudahlah, Ken. Biarkan Kelly sendiri." Kak Alle berganti menasihati kak Kenneth.
Diam-diam aku menghela nafas lega dan berterima kasih pada kak Alle karena kak Kenneth sudah tidak lagi mendesakku.
Aku berbalik, menatap kak Alle dengan tatapan kosong. Separuh diriku masih penasaran akan hubungan kak Alle juga Sean. Tapi aku takut kalau aku bertanya, maka kak Kenneth akan curiga dan memicu perselisihan dimana seharusnya tidak terjadi.
"Kau ingin bertanya sesuatu, Kel?"
Aku mengerjap saat kak Alle bertanya padaku dengan santainya.
Kak Alle memang bodoh, tapi aku tidak tahu kalau dia sebodoh itu untuk memintaku melempar bom ke rumah tangganya sendiri.
Untung aku cukup pintar dan bijak untuk menggeleng, dan berkata, "tidak ada."
Keheningan menyusup di antara kami. Bunyi dari luar lorong yang mengisi keheningan di ruangan ini hingga kak Kenneth memutuskan untuk membuka topik lainnya.
"Jadi kapan kau akan kembali ke butik? Pekerjaanmu dengan... Joshua sudah selesai?"
Aku memang menceritakan perihal annual event yang sedang ku kerjakan. Tapi aku memakai nama Joshua sebagai Partner kerjasamaku, bukan Sean.
"Hanya tinggal menunggu Acc dari s- Joshua. Besok aku juga sudah bisa kembali ke butik." Jawabku hampir keceplosan menyebutkan nama Sean.
Kedua pasangan di depanku saling bertatapan, kemudian menatapku sambil mengangguk seakan mengerti.
Lalu keheningan kembali membuatku menjadi tidak nyaman. Aku menatap sekeliling, bermaksud mencari nyamuk yang bisa ku tepuk ditengah keheningan tapi tidak ada. Akhirnya aku menyerah dan berdiri, memutuskan untuk pulang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelly [#DMS 5]
RomancePernah merasakan rasanya mencintai teman masa kecilmu, namun kalian hanya berakhir dalam sebuah status pertemanan, bahkan persaudaraan? Pernah merasakan rasanya mencintai seseorang yang tidak pernah kau temui, namun kemudian laki-laki itu berubah me...