39. Que Sera, Sera.

36.3K 3.9K 235
                                    

Que sera, sera.
Whatever will be, Will be.
The future not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be.
- Que sera, sera - Doris Day

***

"I thought i know what love is before. But after i saw you, and knew you. I realize, the love that i knew was wrong." Ia menggenggam jemariku erat, tidak lagi memainkannya. "This... is what love feels like. And the fun fact is i only feel this way only toward you. I don't know about you, but i love you, Kelly. All about you."

Aku menahan nafasku saat mendengar penuturannya.

Ini benar-benar gawat. Aku bisa kehabisan nafasku kalau begini terus.

Tapi kalau begitu... bagaimana dengan perjodohan yang Alana katakan? Apa itu artinya aku masih memiliki kesempatan untuk mencegah perjodohan itu? Dan apa ini artinya waktuku memiliki cinta yang hanya untukku sudah tiba?

Aku terkejut saat melihat Sean berlutut di hadapanku yang masih duduk mematung di sofanya, ia menggenggam tanganku erat dan menatapku lurus saat ia kemudian berkata...

"Will you be my Mrs.Kim, Kelly?"

***

Aku tidak pernah menyangka kalau pertanyaan itu akan bisa kudengar dalam waktu dekat ini, atau lebih tepatnya hari ini.

Maka ketika pertanyaan itu diberikan padaku, tidak ada kata apapun yang bisa ku keluarkan selain...

"Are you being serious right now?"

"Selain meyakinkan kedua orang tuaku akan pilihanku memberikan perusahaanku untukmu, aku tidak pernah lagi seserius ini sebelumnya." Jawabnya lugas.

"L-lalu... bagaimana dengan perjodohanmu?" Tanyaku.

Sean mengernyit lalu menyipit kearahku. "Perjodohan?" Ulangnya bingung. "Siapa yang dijodohkan dengan siapa?" Tanyanya.

"Kau... dengan entah siapa." Aku menunduk, menatap tangannya yang masih menggenggam tanganku dengan erat.

"Siapa yang mengatakan hal ini padamu?" Goyangan kecil di tanganku membuatku mendongak untuk menatap matanya yang sejajar denganku. "Jangan katakan... Alana menemuimu selama aku di Korea?"

Aku terdiam, dan kediamanku dijadikan sebagai jawaban meskipun memang tebakannya benar adanya. Alana memang menemuiku dan dia yang mengatakan hal ini pada-

Mataku melebar menyadari sesuatu, "Aku dikerjai Alana lagi?!"

Mendengar pertanyaanku, Sean bukannya menjawab, ia malah tertawa kecil. "Kurasa begitu. Gadis itu benar-benar..." ucapan Sean tergantung, dia tidak melanjutkan kata-katanya namun ia hanya menggeleng. Sama tidak percayanya denganku.

Setelah istri, sekarang Alana mengerjaiku lagi? What the hell is wrong with her?!

"Jadi tidak ada perjodohan?" Tanyaku memastikan.

"Sejauh ini Eomma dan Appa* (Ibu dan ayah) masih menghargai keputusanku untuk memilih pasangan hidupku sendiri." Sean mengerling seakan menggodaku. Wajahku memerah menyadari kebodohanku.

Aku berjanji hal selanjutnya setelah menyelesaikan masalah dengan Joshua adalah Alana. Wanita muda itu benar-benar menguji batas kesabarank-

Pemikiranku terputus setelah kecupan lembut mampir di bibirku. Sentuhan di pipiku menambah kehangatan yang sudah ada di wajahku.

"So, may i have your Answer, Kelly?" Bisiknya tepat di depan wajahku. Ia masih berlutut di depanku, tidak beranjak sama sekali dari sana.

Aih... kenapa kembali ke topik ini lagi? Aku mengutuk ketidak siapanku untuk memberinya jawaban.

Kelly [#DMS 5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang