Aku terbangun saat merasakan remasan kecil di dadaku. Aku terkejut hendak berteriak, namun saat mendengar dengkuran kecil di belakangku, aku urung.
Malam kemarin adalah malam terliar dihidupku. Aku yakin aku akan di gantung hidup-hidup oleh Mommy kalau Mommy sampai tahu apa yang aku dan laki-laki di belakangku telah lakukan semalaman. Bukan hanya sekali, melainkam berkali-kali.
Pertanyaan Louisa mengenai status kelakian Sean ku tendang jauh-jauh. Tidak ada Gay yang bercinta sehebat kemarin.
Bahkan seluruh tulang di tubuhku sudah mau lepas semua dari sendi-sendinya sekarang.
Satu kata untuk menggambarkan kemarin. GILA!
Aku merasakan nyeri di bagian bawahku saat hendak bergerak aku meringis menyadari akibat dari kemarin malam.
Bagaimana aku bertemu Alexis siang ini?
Pelukan di pinggangku mengerat dan tubuh yang tadinya tenang di sebelahku menjadi tidak bisa diam. Dehaman terdengar menggantikan degkuran, juga tangan yang tadinya berada di dadaku, kini melingkar erat di pinggangku. Kecupan kecil hangat kurasakan di ceruk leherku.
"Good Morning, Love." Sapanya dengan suara serak.
Aku terkejut saat merasakan benda keras menusuk pinggulku ketika kakinya melingkar dan benar-benar menjadikanku guling hidupnya.
"Sean!" Pekikku berbalik sedikit.
Sean sudah menyeringai meskipun matanya masih terpejam.
Oh God. Today gonna be a long day.
Aku hanya bisa pasrah saat Sean kembali membalik tubuhku kearahnya dan melakukannya lagi untuk kesekian kalinya.
***
"Kau yakin tidak mau beristirahat saja?" Tanyanya sambil mengikat simpul dasi di depan cermin.
Aku baru selesai memoleskan wajahku dengan bedak tipis saat mendengar pertanyaan yang terdengar seperti perintah itu.
"Deadline cara tahunan People sebentar lagi, Sean. Aku harus menyelesaikan baju-baju itu secepatnya." Jawabku sambil memastikan penampilanku di depan kaca.
Aku terlihat seperti orang penyakitan dengan mengenakan turtle neck berlengan panjang juga celana bahan sebagai pakaian kerjaku. Ini karena bercak kemerahan yang ditinggalkan kekasihku semalam dan baru kusadari saat mandi tadi.
"Kau benar..." ia menghampiriku dan memelukku dari belakang. "Apa menurutmu kita bisa menyelipkan rencana pernikahan sebelum acara tahunan itu?" Tanyanya lembut sambil bergelayut manja memelukku.
Aku terbelalak, menatap Sean dari bayangan kaca meja rias seakan Sean baru mengatakan kalau Justin Bieber akan datang membuat kostum padaku ditengah padatnya pekerjaan yang menunggu.
"Kau gila!" Pekikku.
"You know i'm not." Ia terkekeh lalu mengecup pipiku. "Aku tahu ini mendadak. Tapi aku juga tidak tahu kalau aku akan lepas kendali semalam." Sesalnya. "Aku tidak menggunakan pengaman, kau ingat?"
"Ck! Aku tidak akan hamil dalam waktu dekat. Aku sedang tidak dalam masa suburku." Aku mengingat-ingat tanggal kalender yang kemarin ku lihat di kantor saat aku membuat proposal laporan perjalanan. "Kau tenang saja. Lebih baik kita selesaikan acara tahunan itu dulu, baru bicara mengenai rencana pernikahan. Bagaimana?" Aku menanyai pendapatnya atas usulku.
Dari wajahnya ia terlihat keberatan, "Aku tidak tahu... setelah semalam, aku tidak yakin bisa menahan nafsuku lagi padamu."
Blush
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelly [#DMS 5]
RomancePernah merasakan rasanya mencintai teman masa kecilmu, namun kalian hanya berakhir dalam sebuah status pertemanan, bahkan persaudaraan? Pernah merasakan rasanya mencintai seseorang yang tidak pernah kau temui, namun kemudian laki-laki itu berubah me...