[3] Am i like him?

5.5K 220 1
                                    

Di mulmed ada Jessica, Sheila sama Risya.
Happy reading:))
○○○

Dua bulan kemudian..

Nathalie POV

Aku berjalan menuruni tangga dan mendapati keluargaku sedang melakukan sarapan bersama.

"Pagi mah, pah." Aku mencium pipi mama dan papa.

"Pagi sayang," ucap mama dan papa.

"Pagi kakak," sapaku mengecup singkat pipi mereka lalu duduk disamping ka Marc.

"Semangat banget kamu Nat, tumben," ucap ka Athala.

"Iyalah. Oh iya hari ini Nathalie bawa mobil sendiri ya Mah, Pah. Soalnya nanti pulang sekolah Nathalie mau kerumah Jessica." Aku lalu meminum susu yang dituangkan oleh Bi Imah.

"Pantesan semangat banget," ucap ka Marc.

Aku hanya menyengir mendengarnya.

"Silahkan. Tapi kamu hati-hati ya. Pakai sabuk pengaman. Kharel bilang kamu gak pernah mau pake seatbelt kalau ngga dipakein." Aku menatap tajam ka Kharel yang sok fokus dengan nasi gorengnya.

"Iya, Pah, iya. Aku pake seatbelt ko," ucapku malas.

"Nah, gitu dong," ucap mama sambil tersenyum

"Yaudah, Nathalie berangkat dulu," Aku beranjak dari kursi dan mencium pipi mama dan papa serta ketiga kakakku.

"Gak makan lagi, Nathalie?"

Aku hanya menyengir pada mama. "Biasa, Mah. Berangkat dulu ya. Bye semua," ucapku lalu berjalan menuju garasi.

"Hello baby. How are you?" ucapku pada mobil ferrari 488. Akupun memasuki mobil hitam yang sudah lama tidak aku gunakan ini dan menyalakannya, menancap gas meninggalkan garasi rumah menuju sekolah.

15 menit sebelum bel aku tiba di sekolah dan bergegas turun dari mobil menghampiri Jessica yang juga baru selesai memarkirkan minicooper merahnya.

"Jessica!"

"Oi. Sendirian?"

"Iyanih."

"Tumben lo bawa mobil sendiri. Biasanya juga nebeng kakak lo."

"Kan nanti gue mau kerumah lo. Kalo bareng ka Kharel, nggak bisa balik dong gue."

"Yaelah. Ada gue ini."

"Nggak enak, Jess. Nanti malah ngerepotin."

"Idih sok nggak enakan lo," ucapnya yang ku balas dengan kekehan.

"Udah ah, yuk masuk. Malu gue diliatin mulu," ajakku pada Jessica karena risih sedaritadi para murid disini memandangiku terus.

"Ayok!"

Aku dan Jessica kemudian berjalan memasuki ruang kelas.

"Halo cantik."

"Pagi Nathalie. Makin cantik aja."

"Nat, semangat ya belajarnya."

"Wo ai ni, Nat!"

Aku hanya tersenyum membalas ucapan mereka.

Sudah hampir dua bulan aku bersekolah disini dan mulai terbiasa dengan para siswa yang selalu menyapaku dan mengeluarkan gombalannya setiap aku lewat di depan mereka.

"Widih tumben lu dateng pagi. Biasanya mepet bel juga baru dateng," ucap Richard setelah aku menduduki bangkuku. Aku sudah mulai akrab dengan teman kelasku termasuk Richard.

Piece of Heart [Why?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang