[6] Is that him?

4.5K 140 0
                                    

Mac Harmon a.k.a Kenzo
○○○

Seminggu kemudian

"Nat, udah siap belum? Keburu mulai nih," ucap Kharel sambil mengetuk pintu kamar Nathalie.

"Iya kak, sebentar. Ini juga udah selesai," ucap Nathalie sedikit berteriak.

Ia berjalan setengah berlari ke arah pintu dan membukanya. Kharel dengan kemeja putih dibalut jas berwarna navy blue dan white jeans berdiri di depan pintu dengan wajah setengah kesal.

"Lama banget sih. Keburu mama papa ngomel tau gak."

Nathalie meringis mendengar omelan Kharel. "Ya maap ka, lagian bilangnya mendadak sih."

Kharel hanya mendengus lalu merangkul pinggang adiknya. "Kakak mau ngomel tapi ngga tega ngeliat kamu udah dandan secantik ini. Yuk turun! "

Nathalie tersenyum dan mengangguk lalu berjalan menuruni anak tangga bersama Kharel.

"Wah, cantik banget, sih, tuan putri," ucap Marc saat mereka telah tiba di anak tangga terakhir.

"Iya dong. Siapa dulu? Nathalie," ucap Nathalie disertai senyum bangga yang membuat mereka terkekeh.

Nathalie memang terlihat cantik dalam balutan dress hitam motif brukat pada bagian bawahnya dengan panjang di atas lulut dan high heels berwarna peach yang terpasang indah di kakinya. Wajahnya diberi makeup natural yang sangat cocok untuk remaja seusianya.

"Yuk berangkat! Mama sama papa udah nunggu," ucap Athala yang dibalas anggukan oleh mereka.

Mereka pun berjalan menuju garasi dan menaiki mobil masing-masing untuk menghadiri acara anniversary perusahaan orangtua mereka. Nathalie berada satu mobil dengan Athala karena mereka tidak mengizinkannya untuk membawa mobil sendiri.

Setibanya disana, mereka memarkirkan mobilnya dan berjalan di atas karpet merah memasuki ballroom hotel dengan blitz kamera yang tak lepas dari sisi kanan dan kiri mereka.

"Mah, Pah!" sapa Nathalie pada kedua orangtuanya yang sedang asik berbincang dengan sepasang suami istri.

"Halo sayang. Kok lama banget sih datengnya?" tanya Talita.

"Iya, tadi nunggu Nathalie dulu," ucap Athala.

"Oh begitu, oh iya kenalin ini rekan kerja sekaligus sahabat lama papa, Mr.Fredd Aderaldo and Mrs.Vanya Aderaldo," ucap Devano memperkenalkan kedua orang dihadapannya.

"Nah Fredd, kenalkan, ini anak-anakku. Athala, Kharel, Marcielo, dan si bungsu, Nathalie."

Mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing pada Fredd dan istinya sambil berjabat tangan.

"Wah, mereka semua tampan ya. Yang perempuan juga sangat cantik," ucap Vanya yang dibalas kekehan oleh mereka.

"Berapa usia kamu, Nat?" tanya Fredd pada Nathalie.

"Enambelas tahun, om," balasnya ramah.

"Oh ya? Beda setahun dengan Kenzo, ternyata."

"Kenzo?" tanya Nathalie bingung.

"Iya, Kenzo anak om. Dia lagi di toilet, sebentar lagi juga kembali."

"Sorry I take too long," ucap seorang berkemeja putih dibalut jas hitam yang terlihat elegan dengan celana jeans hitam dan sepatu hitam mengkilat yang melengkapi bagian kakinya.

"Ah, ini Kenzo, putra sematawayang kami," ucap Vanya memperkenalkan lelaki tersebut. "Ken, this is Mr and Mrs. Leonards childs," ucapnya pada Kenzo sambil memperkenalkan keempat remaja yang terlihat membeku.

Piece of Heart [Why?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang