VOTE VOTE VOTE!😍
○○○Bunyi bel rumah membuat mereka menoleh ke arah pintu. Lucy pun mengukir senyum manisnya. "Gue punya kejutan lain buat lo." Ujarnya pada Nathalie.
Nathalie mengerutkan keningnya bingung. Lucy berjalan ke arah pintu dan membukanya. Ia menarik lelaki yang berdiri di depan pintu dan membawanya ke hadapan Nathalie.
"Say hi to our long lost bestfriend, Arga."
Hening.
Tidak ada yang bersuara sedikitpun. Bahkan lelaki yang ditarik oleh Lucy sekalipun. Sebagian terlihat bingung, dan sebagian lagi terlihat terkejut. Hanya Lucy yang tersenyum disana.
"Kok diem? Lo masih inget Arga,'kan?"
Nathalie menggeleng. "Kenzo?"
"Ck. Ini Arga, Nat. Bukan Kenzo." Decak Lucy.
"M-maksud lo?" Tanya Nathalie bingung.
Lucy tersenyum dan memeluk Kenzo. "Dia Arga, Argasya sahabat kecil kita, Nat."
DUAR
Bunyi petir yang terdengar seakan mewakili betapa terkejutnya Nathalie akan penuturan Lucy barusan. Matanya sudah memerah menahan air mata yang siap turun dari pelupuk mata.
"Arga?" Lirih Nathalie memandang Kenzo yang terdiam.
"Lucy, kamu ini kenapa? Kok Kenzo dibilang Arga, sih?" Ujar Talita dengan suara gemetar.
Lucy mengerutkan kening. "Loh, kan emang Kenzo ini Arga, mah. Mama papa sendiri yang bilang sama Lucy,'kan?" Lucy beralih memandang ketiga kakak laki-lakinya. "Iya,'kan, ka? Masih inget,'kan waktu di London kalian nyeritain tentang Arga sama Lucy?"
Nathalie semakin bingung dibuatnya.
"Bas, Shel, lo juga udah tau,'kan kalo si Kenzo itu Arga? Seriusan cuma Nathalie yang belum tau?" Ujar Lucy pada Bastian dan Sheila yang juga terdiam.
Tak ada yang bisa Nathalie lakukan selain menitihkan air matanya dalam diam. Ia bingung sekaligus marah. Tidak mengerti apa yang terjadi, dan apa yang dimaksud oleh Lucy barusan. Jantungnya berdetak tak karuan saat ini. Seperti ada perasaan takut. Entah takut akan apa.
Nathalie menarik tangan Lucy menuju halaman belakang menjauhi keramaian tanpa memedulikan beberapa dari mereka yang memanggilnya.
"Apasih? Sakit." Decak Lucy.
Nathalie melepas pegangan tangannya pada Lucy. Cewek itu menarik napas dalam untuk menenangkan dirinya. Merasa sedikit lebih baik, ia lalu menetralkan ekspresi wajahnya, dan menatap Lucy dengan sorot penuh tuntutan.
"Jelasin sama gue, sekarang." Ujar Nathalie pada Lucy, penuh penekanan.
Melihat Nathalie yang seperti sedang menahan amarah, membuat Lucy berteriak girang dalam batinya. Inilah yang akan membuat Nathalie merasa tak ingin hidup lagi. "Oke. Gue akan ceritain semuanya."
[Flashback on]
Empat tahun yang lalu.
Saat itu, seorang gadis yang hampir menginjak usia dua belas tahun, sedang asik menikmati ice creamnya sembari berkeliling di sekitar kompleks perumahannya.
Saat berkeliling, gadis itu tanpa sengaja melihat seorang anak lelaki sedang bermain kelereng sendirian di taman.
Gadis itu membuang icecreamnya ke tempat sampah dan berlari menghampiri anak lelaki itu.
"Hai, Arga."
Anak lelaki itu hanya meliriknya sekilas dan menyentil kelerengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Heart [Why?]
Fiksi RemajaCOMPLETED! [Teenager stories only (15+)] ☡Be a smart readers. ○○○ Pernahkah kalian merasa bahwa kehidupan yang Tuhan berikan itu sangatlah sempurna? Pernahkah kalian merasa bahwa Tuhan begitu mencintai hamba-Nya? Pernahkah kalian merasa kehidupan ya...