"Eh, Nat. Gue cocok gak, sih, pake baju gini?"
Nathalie memandang penampilan Sheila sejenak sebelum mengangguk. "Cocok, kok."
"Serius? Kok gue ngerasa nggak pede banget, ya?" Ujar Sheila sembari berkaca di cermin fullbody yang ada di kamar Nathalie.
Risya terkekeh geli. "Lo takut banget Kharel illfeel apa?"
Sheila memanyunkan bibirnya. "Ya iyalah. Kalo Kharel nggak suka sama penampilan gue gimana? Kalo dia bilang gue norak gimana? Malu gue."
"Nggak, kak. Lo itu udah cantik. Cantik banget malah." Sahut Jessica yang sibuk mengatur tatanan rambutnya.
Sheila kembali berkaca. "Ini rambut gue apain, ya? Kuncir apa gerai?"
"Pake konde."
"Ck. Yakali gue ngonde rambut. Ntar kalo jatoh pas naik histeria gimana?"
Nathalie tertawa bersama Jessica. Sheila itu selalu menjadi yang paling riweh dalam urusan berpakaian. Apalagi jika akan pergi bersama Kharel. Bahkan cewek itu sampai repot menghubungi Nathalie via video untuk meminta pendapat mengenai penampilannya.
"Sekalian aja lo pake kebaya."
"Gasekalian lo nyuruh gue narik pendeta buat nikahin gue pas lagi naik rollercoaster?"
"Nah! Itu antimainstream parah, sih." Ujar Risya lalu memasukkan butiran kacang ke dalam mulutnya.
Sheila mendengus sebal. Yang dongo itu dirinya atau Risya, sih?
"Nat, lo serius ngajak gue?" Tanya Cherry yang sedaritadi merasa canggung sendiri.
Nathalie mengangguk sembari memasukkan handuk kecil ke dalam mini ranselnya. "Enjoy aja. Mereka udah baik juga kok sama lo."
"Woi lama banget sih. Keburu panas, ini."
"Tau. Ntar kalo tutup conjuringnya, gimana?" Ujar Richard menyahuti ucapan Jason di luar pintu kamar Nathalie.
Kelima gadis itu saling pandang sebelum akhirnya berteriak serempak. "SABAR!"
Diluar sana, SevenRangers, Kenzo, dan Athala, malah menertawakan Jason dan Richard yang diteriaki oleh mereka.
"Anjir kompak. Merinding disco gue." Ujar Richard seraya mengusap lengannya.
"Salah lo ganggu cewek dandan." Sahut Dava masih melanjutkan tawanya.
"Ya lagian lama pisan. Kayak lagi-"
"Lagi apa?"
Jason menghentikan ucapannya saat Sheila sudah berdiri di sampingnya dengan mantapnya garang. Jason menyengir dan mengangkat jari telunjuk serta jari tengahnya. "Lo cantik, Sheil. Nggak rugi gue nungguin lo."
Sheila mendengus dan berdiri di samping Kharel.
"Udah semua?" Tanya Athala.
Mereka mengangguk sebagai jawaban.
"Langsung jalan aja, ya. Mama papa udah keburu pergi duluan tadi."
"Kemana?" Tanya Nathalie dengan kedua alis yang terangkat.
"Nggak tau. Katanya ada acara apa, gitu. Kakak lupa."
"Yaudah ayo jalan."
Mereka pergi dengan mengendarai lima mobil. Satu mobil milik Bastian yang hanya diisi oleh dirinya, Nathalie, Cherry, dan Demian. Mobil Athala yang diisi oleh Marcielo, Tera, dan Lucy. Mobil Dava yang diisi Dava, Davi, Jessica, dan Risya. Lalu mobil Kharel yang diisi dirinya, Sheila, Kenzo, Richard, dan Jason.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Heart [Why?]
Fiksi RemajaCOMPLETED! [Teenager stories only (15+)] ☡Be a smart readers. ○○○ Pernahkah kalian merasa bahwa kehidupan yang Tuhan berikan itu sangatlah sempurna? Pernahkah kalian merasa bahwa Tuhan begitu mencintai hamba-Nya? Pernahkah kalian merasa kehidupan ya...