[30] Flashback

2K 84 0
                                    

Dua puluh satu tahun yang lalu

Keadaan Devano benar-benar kacau. Lelaki itu dipaksa menikah dengan Danila, mantan kekasihnya, karena tuntutan dari orang tua Danila. Devano dan Danila sudah menjadi sepasang kekasih sejak duduk di bangku menengah atas. Devano sangat mencintai Danila. Hubungan mereka berjalan dengan baik hingga suatu hari, Talita datang. Wanita itu adalah wanita pilihan ibu dari Devano yang akan dijodohkan dengan Devano.

Awalnya Devano menolak karena ia masih sangat mencintai Danila. Ibu Devano pun tidak pernah memaksa Devano untuk menikah secepat itu. Namun ia memberi Talita kesempatan untuk membuat Devano jatuh cinta padanya. Hingga suatu hari, Devano melihat Danila bercumbu dengan lelaki lain di salah satu pub di Perancis. Devano yang melihat itu merasa sangat kecewa dan terhianati.

Talita yang kebetulan sedang merayakan hari jadi sahabatnya disana, tidak sengaja melihat Devano yang terlihat sedang duduk menatap salah satu sudut pub. Talita mengikuti arah pandang lelaki itu. Dan betapa terkejutnya ia melihat Danlia, yang Talita ketahui sebagai kekasih Devano sedang bercumbu dengan lelaki lain.

Talita langsung melangkahkan kakinya menghampiri Devano.

"Vano." Sapa Talita lembut.

Devano menatap Talita dengan mata yang berkaca-kaca. Talita tersenyum lalu memeluk Devano. Devano menangis di bahu Talita.

"Nggak apa-apa. Semua akan baik baik aja." Ujar Talita lembut.

Sejak saat itu, Devano memutuskan hubungannya dengan Danila. Disaat keterpurukan Devano, Talita selalu ada untuknya. Mereka menjadi semakin dekat. Hingga tak lama Devano dan Talita sama sama memiliki perasaan cinta di dalam hatinya. Devano memutuskan untuk menikahi Talita saat gadis itu menjalani kuliahnya di semester ketiga.

Danila yang mendapat kabar tentang pernikahan mereka, marah tak terima. Dirinya masih mencintai Devano. Sangat. Kejadian saat di pub itu benar-benar karena pengaruh alkohol yang sangat tinggi.

Satu tahun setelah pernikahan mereka, Athala lahir ke dunia. Dan itu semakin membuat Danila sakit hati. Hingga tiga tahun pernikahan mereka berjalan, Talita dan Devano sudah memiliki tiga orang anak laki-laki. Bahkan Talita sudah mengandung calon bayi keempat di rahimnya.

Saat usia kandungan Talita berjalan pada bulan ke dua, Danila tiba-tiba datang bersama kedua orang tuanya dengan perut yang sudah membuncit. Wanita itu mengaku bahwa anak yang dikandungnya adalah anak dari Devano. Mendengar itu, Devano dan Talita terkejut. Bahkan Devano tidak pernah sekalipun melakukan hal diluar kendali pada Danila. Namun Danila tetap menentang itu dan mengakui bahwa anak yang dikandungnya adalah anak Devano.

Orang tua Danila menuntut Devano untuk menikahinya. Awalnya Devano menolak mentah-mentah. Namun Talita memberi pengertian pada Devano. Wanita itu takut bila Danila akan bersikap diluar kendali jika Devano tidak menurutinya. Sebagai seorang wanita, Talita juga mengerti perasaan Danila. Hamil diluar nikah dan tidak memiliki seorang suami bukanlah hal yang mudah untuk dijalani.

Akhirnya, Devano menyetujui untuk menikahi Danila seminggu setelah itu. Danila sama sekali tidak merasa bahagia atas pernikahannya karena Devano tidak pernah memperlakukannya seperti ia memperlakukan Talita. Danila sangat sangat iri pada Talita hingga ia nekat berbuat hal gila pada wanita itu.

Danila mendorong Talita ketika wanita itu ingin menuruni tangga menyebabkan Talita mengalami pendarahan hebat. Devano marah besar pada Danila. Bahkan orang tua Devano dan Talita menganggapnya sebagai wanita gila.

Satu bulan setelah kejadian itu, Danila melahirkan anak perempuan yang dikandungnya. Tidak ada yang menemaninya selama proses persalinan berjalan membuat Danila merasa sangat tidak dibutuhkan.

Piece of Heart [Why?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang