Dua minggu telah berlalu. Hari ini adalah hari terakhir para murid Nusa Garuda menjalankan ujian akhir semesternya.
Tidak ada halangan bagi Nathalie untuk mengerjakan ujiannya. Selama lima hari itu juga, penyakitnya tidak pernah merepotkan. Hanya pusing yang selalu menderanya karena terlalu lelah.
"Gila. Tadi kimianya susah banget." Ujar Jessica lesu.
"Bener banget. Baru baca soalnya doang aja otak gue udah ngebul." Timpal Richard.
Nathalie dan Kenzo terkekeh.
"Susah dimananya? Jangan bilang lo nggak bisa di reaksi redoks?" Tanya Kenzo.
Jessica mendengus. "Itu tersusah bagi gue."
Nathalie terkekeh. "Apa sih yang nggak susah buat lo."
"Eh kan hari ini terakhir ujian, gimana kalo kita nongkrong bentar di cafe sebrang? Sekalian ngevakum otak nih." Tawar Richard.
Jessica mengangguk antusias. "Boleh banget! Gue setuju!"
Kenzo dan Nathalie saling bertatapan sebelum akhirnya mengangguk menyetujui.
Nathalie mengeluarkan ponsel yang baru dibelinya seminggu yang lalu. Ia membuka aplikasi pesan dan mengirim pesan pada Bastian.
Nathalie : Aku di cafe depan sama Jessica. Kamu pulang duluan aja.
"Yuk?"
"Yuk."
Mereka berjalan bersama menuju restocafe di sebrang sekolah. Restocafe ini sangat cocok untuk tempat berkumpul anak-anak SMA seperti mereka. Design dan interiornya bernuansa aesthetic. Temboknya diberi wallpaper bertuliskan quotes-quotes menginspirasi.
Mereka mengambil posisi duduk di tengah ruangan, dimana terdapat sofa panjang dan dua kursi yang saling berhadapan.
"Mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan yang berdiri di samping meja mereka.
Mereka membuka buku menu, memilah menu apa yang sekiranya ingin mereka makan.
"Mango chicken rice sama lemon tea." Pesan Jessica.
"Mushroom beef, minumnya samain aja." Pesan Richard.
"Mau pesen apa, Nat?" Tanya Kenzo pada Nathalie.
Nathalie bergumam sebentar."Steam mix vegetable with chicken minumnya jus melon."
"Mas mau pesan apa?" Tanya pelayan itu pada Kenzo.
"Curry beef with fried tofu, sama jus mangga."
Nathalie langsung menatap Kenzo. Pesanan cowok itu mengingatkannya pada Arga. Sahabat kecilnya itu selalu memesan Curry beef beserta jus mangga jika mereka berkunjung ke restaurant western seperti ini.
"Baiklah, silahkan ditunggu." Pelayan itu lalu melenggang pergi membawa buku menunya kembali.
Kenzo yang menyadari bahwa Nathalie menatapnya mengerutkan keningnya bingung.
"Kenapa, Nat?"
Nathalie mengerjap. "Nggak. Tadi lo pesan apa?"
"Curry beef sama jus mangga. Kenapa?"
Nathalie tersenyum tipis lalu menggeleng. "Nggak. Cuma nanya."
Cewek itu membuang pandangannya menelusuri interior restocafe.
Dia bener-bener mirip kamu, Ga.
Setelah menunggu selama lima belas menit, pesanan mereka akhirnya tiba. Tanpa basa-basi mereka langsung memakan pesannya dengan tenang. Richard makan sangat lahap. Sepertinya tenaga cowok itu benar-benar sudah terkuras karena berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Heart [Why?]
Fiksi RemajaCOMPLETED! [Teenager stories only (15+)] ☡Be a smart readers. ○○○ Pernahkah kalian merasa bahwa kehidupan yang Tuhan berikan itu sangatlah sempurna? Pernahkah kalian merasa bahwa Tuhan begitu mencintai hamba-Nya? Pernahkah kalian merasa kehidupan ya...