[13] Jealous

2.7K 126 0
                                    

"Nat, lo kalo pusing istirahat aja. Muka lo udah pucet banget," ucap Jessica khawatir.

"Gue nggak apa-apa, Jes," ucap Nathalie dengan suara serak.

Jessica berdecak kesal. Nathalie benar-benar keras kepala. Padahal, sudah jelas keadaan gadis itu sedang tidak baik. Wajahnya pucat dan berkeringat. Tubuh Nathalie juga terlihat seperti gemetar.

Kalau sudah seperti ini, harus Bastian atau kedua kakak dari gadis itu yang mengambil tindakan. Namun sayang, barisan kelas mereka terpaut jarak yang cukup jauh.

"Nat, sumpah deh. Gue nggak mau lo pingsan disini."

"KEPADA, SANG MERAH PUTIH, HORMAT GERAK!"

Nathalie, Jessica, dan seluruh peserta upacara sama-sama menghormat menghadap Sang Merah Putih begitu pemimpin upcara memberi intruksi. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya hingga Sang Pusaka berkibar di tiang bendera teratas.

"TEGAK GERAK."

Bruk

"Nathalie!" Jessica langsung berjongkok begitu melihat Nathalie ambruk. Para siswa di sekitarnya juga ikut melihat.

"Nat, bangun!" Jessica menepuk pelan pipi Nathalie berusaha untuk membuat gadis itu sadar.

"Woi bantuin dong! Jangan diem aja! Tolol banget sih!" maki Jessica kesal karena tak ada satupun dari temannya yang berusaha untuk membantu Nathalie.

"Minggir minggir!" Kenzo datang menerobos kerumunan itu dan terkejut melihat Nathalie yang tergeletak lemah di lapangan.

"Jesus! Dia kenapa, Jes?"

"Gue nggak tau. Tiba-tiba aja dia pingsan. Please bantu gue bawa dia ke UKS," ucap Jessica dengan mata yang memerah. Ia terlalu panik melihat Nathalie yang jatuh pingsan seperti ini.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Kenzo langsung menggendong Nathalie ala bridal style dan membawa gadis itu ke UKS diikuti oleh Jessica.

●●●

Nathalie meringis memegangi kepalanya yang terasa pusing. Ia membuka matanya perlahan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Lo udah sadar?"

Nathalie menoleh dengan kening berkerut begitu melihat Kenzo sedang duduk di kursi yang tersedia di samping ranjang UKS.

"Kenapa gue bisa ada disini?" Nathalie berusaha mendudukkan dirinya namun langsung ditahan oleh Kenzo.

"Jangan banyak gerak dulu. Lo masih lemes." Nathalie menurut dan kembali menidurkan dirinya karena kepalanya juga masih terasa sakit.

"Lo pingsan tadi."

"Pingsan?" tanya Nathalie yang dibalas anggukan oleh Kenzo.

Nathalie mendesah. Ia memijit pelan pelipisnya berusaha mengurangi rasa pusing yang melanda. Kenzo yang melihat Nathalie seperti itu menjadi tidak tega. Lelaki itu menggerakkan tangannya untuk menggantikan Nathalie memijit pelipisnya.

Nathalie sedikit terkejut karena hal itu. Ia memegang tangan Kenzo berniat untuk menghentikan kegiatan lelaki itu. Namun Kenzo merasa ada gelenyar aneh dihatinya kala Nathalie memegang tangannya. "Nggak usah, Ken. Biar gue aja."

"Udah diem aja. Mending lo tidur biar cepet baikkan. Masih pusing,'kan?"

Nathalie kembali melepaskan pegangangannya. Ia menghela napas pasrah dan membiarkan Kenzo memijit pelipisnya. "Thank's." Kenzo tersenyum lalu mengangguk.

"Lo nggak masuk kelas?"

"Nggak. Pak Romi nggak masuk hari ini. Jadi kita freeclass." Nathalie mengangguk mengerti.

Piece of Heart [Why?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang