"BASTIAN! BALIKIN NGGA SEPATUNYA!" teriak seorang gadis yang sedang menunduk memegangi lututnya lelah.
"Nggak mau. Kamu nggak boleh ikut pelajaran olahraga."
Gadis itu berdecak lalu berjalan mendekati lelaki yang memegang sepatu putih miliknya."Balikin atau aku ngga mau lagi ngangkat telfon kamu."
Bastian mengangkat sebelah alisnya mendengar ucapan gadis itu. "Kayak bisa aja. Kan tiap malem kamu yang selalu ribut nelfonin aku." ucapnya datar.
Gadis itu menyerah lalu mendudukkan dirinya di rerumputan bawah pohon.
"Kalo aku dihukum gara-gara nggak ikut olahraga, kamu yang harus tanggung jawab," ucapnya melipat tangannya di bawah dada.Bastian menghela nafas lalu duduk disamping gadis itu. "Tenang aja, aku udah izinin kamu ke pak Juno kok. Lagian baru sembuh kenapa ngebet banget pengen olahraga sih?"
"Daripada gabut," jawab gadis itu sekenanya.
Bastian mendengus. "Aneh."
Gadis itu tersenyum dengan mata menyipit hingga menampakkan cekungan dalam di kedua pipinya.
"Bas, nggak nyangka ya kita bisa pacaran. Padahal baru dua bulanan kita kenal."
"Hm. Sebenarnya aku udah tau kamu sejak awal temenan sama Kharel. Dia selalu nyeritain soal kamu."
"Nyeritain soal aku?"
Bastian mengangguk santai.
"Apa aja yang dia ceritain?"
"Banyak."
Nathalie mendengus. "Ya apaan?" Ujarnya jengkel.
"Kepo banget."
"Serius ih!"
Cowok itu menghela napasnya. "Katanya kamu nyebelin."
"Terus?"
"Cengeng."
"Terus?"
"Manja."
"Terus?"
"Nabrak."
Nathalie mendengus. "Susah ngomong sama orang cuek bebek kayak kamu."
"Lagian terus mulu."
"Lagian jawabnya singkat banget."
Bastian memutar bola matanya. Ia merangkul leher Nathalie dan membawa kepala cewek itu ke dada bidangnya.
"Itu cerita lama. Sekarang, aku cuma mau cerita baru dari kamu. Tentang kamu dan aku."
Nathalie tersenyum tipis dalam pelukan Bastian. Meskipun Bastian sedikit cuek, setidaknya kekasihnya punya cara tersendiri untuk membuatnya tersipu.
Ya, kekasih. Sudah hampir satu minggu Bastian dan Nathalie menjadi sepasang kekasih yang saling menyayangi. Nathalie sendiri masih tidak percaya bahwa ia bisa jatuh kedalam pesona lelaki ini.
Ia tersenyum mengingat kejadian di malam ketika Bastian menyatakan perasaannya pada gadis itu.
Flashback on
Sehari setelah Nathalie keluar dari rumah sakit, Bastian menyiapkan kejutan special untuknya di halaman belakang rumah Nathalie karena kondisi Nathalie yang belum memungkinkan untuk diajak berkencan di luar.
Halaman belakang rumah gadis itu disulap menjadi tempat dinner romantis dengan taburan kelopak bunga mawar merah di bagian kolam renang membentuk lambang hari disertai lilin-lilin kecil yang menghiasi bagian pinggirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Heart [Why?]
Teen FictionCOMPLETED! [Teenager stories only (15+)] ☡Be a smart readers. ○○○ Pernahkah kalian merasa bahwa kehidupan yang Tuhan berikan itu sangatlah sempurna? Pernahkah kalian merasa bahwa Tuhan begitu mencintai hamba-Nya? Pernahkah kalian merasa kehidupan ya...