[64] Rega-Cherry's incident

2.2K 102 7
                                    

Pukul tiga sore ini, salah satu sekolah menengah atas di Jakarta terlihat sudah menyelesaikan kegiatan belajar mengajarnya. Para murid berhamburan keluar dari gerbang sekolah. Ada yang keluar dengan mobil atau motornya, ada juga yang hanya berjalan kaki, menunggu di halte untuk sebuah kendaraan umum.

Di halte itu, diantara beberapa murid SMA Prawita yang duduk menunggu, ada seorang gadis yang beberapa kali menjadi pusat perhatian karena wajah  barat-asianya yang cantik, serta pakaiannya yang berbeda dari mereka yang mengenakan seragam putih abu-abu disana. Gadis itu adalah Nathalie. Beberapa kali ia menggaruk tengkuknya risih karena mereka yang dengan terang-terangan memerhatikannya, atau bahkan siswa laki-laki yang bersiul menggodanya. Nathalie mencari seorang atau bahkan segerombolan lelaki yang sudah ia tunggu sejak tadi.

Melihat salah satu dari orang yang ditunggunya muncul, Nathalie semakin memperjelas penglihatannya.

"Rega!" Panggil Nathalie pada seorang lelaki yang penampilannya terlihat berantakan dan melapisi seragamnya dengan boomber hitam.

Rega sempat bingung sebelum akhirnya ia menyadari bahwa Nathalie yang memanggilnya. Dengan jalan cepat, cowok itu berjalan mendekati Nathalie, menatap tajam siswa sekolahnya yang menggoda Nathalie.

"Lo ngapain disini?" Tanya Rega begitu ia sudah berada di samping Nathalie dan berhasil mengusir mereka yang tadi menggoda teman perempuannya.

Nathalie meringis ketika melihat teman-teman Rega ikut berjalan menghampirinya, yang disadari oleh Rega. Rega menghela napas dan menarik tangan Nathalie, mengajaknya menuju motornya yang terparkir di parkiran sekolah. Saat melewati teman-temannya, Rega sempat ditanya ingin pergi kemana cowok itu. Namun dengan singkat Rega menjawab bahwa ia sedang memiliki urusan dan langsung membawa Nathalie menuju motor ninja merahnya.

"Lo ngapain ngajak gue kesini?" Tanya Nathalie bingung.

"Lo pasti mau ngomongin sesuatu,'kan? Jangan disini. Ada temen gue. Lo nggak nyaman juga,'kan?"

Nathalie tersenyum membenarkan. Akhirnya ia naik ke atas motor Rega. Rega menawarkan helm pada Nathalie. Namun Nathalie menolaknya. Rega yang harus mengenakannya agar wajahnya tidak terlihat oleh siapapun yang mengenal Nathalie. Nathalie sendiri sudah mengenakan topi, jaket, dan masker untuk menyembunyikan wajahnya. Meninggalkan area SMA Prawita, Rega mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

Sebenarnya tadi Rega sudah memiliki janji untuk berkumpul bersama teman-temannya di warung depan sekolah. Namun karena kehadiran Nathalie yang tiba-tiba, Rega harus rela membatalkan janjinya itu. Lagipula, Rega masih bisa menemui teman-temannya nanti malam.

Melirik Nathalie sekilas dari spion, Rega kemudian membuka kaca helmnya. "Nat, pegangan."

Nathalie mendekatkan dirinya pada Rega karena ia tidak dapat mendengar apa yang Rega katakan. "Apaan?"

"Pegangan. Kita mau ngelewatin SMA lo, nih. Jadi gue harus ngebut."

Awalnya Nathalie ragu. Bahkan enggan untuk melakukan apa yang Rega minta. Namun Rega berdecak. Ia benar-benar ingin menaikkan kecepatan motornya. Maka dari itu, Rega, dengan otak nakalnya, mengerem motornya secara mendadak membuat Nathalie menabrak punggung Rega dan refleks memegang pinggang Rega.

"Ga, lo apa-"

Tak memberi Nathalie kesempatan untuk marah, Rega langsung menarik gas motornya semakin dalam saat melewati SMA Nusa Garuda, membuat Nathalie semakin mengeratkan pegangannya pada Rega. Begitu jaraknya sudah cukup jauh, Rega menurunkan kecepatan motornya, yang dimanfaatkan oleh Nathalie untuk kembali menjauhkan tubuh dan melepas pegangannya.

"Lo mau modus, ya?!"

Rega tak menjawab. Namun dibalik helmnya, cowok itu tersenyum geli sembari melirik Nathalie melalui spion. Rega membelokkan motornya, membawanya menuju apartemennya yang letaknya tak jauh dari SMA Prawita.

Piece of Heart [Why?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang