VOTE DULU YUK!😘
○○○"Lo itu nggak pantes hidup, Nat. Hidup lo cuma nyusahin orang lain doang."
"Nat, kamu harus bisa bersikap dewasa."
"Anak manja tidak tau diri."
"Maaf."
"Gue takut."
"Lo cantik tapi kebangetan polos."
"Dimainin sama keluarga lo sendiri."
"Jadi yang paling tolol disini."
"Mending lo mati aja."
Nathalie menjambak rambutnya frustasi. Suara itu terus menggema di kepalanya membuat kepalanya terasa ingin pecah saat itu juga.
"Mati."
"NGGAK!"
PRANG
"Nat! Buka pintunya!" Teriak Kharel sambil terus mengetuk pintu kamar Nathalie.
"SHUT UP!" Teriak Nathalie.
Cewek itu menatap pantulan dirinya dicermin. Wajah pucatnya terlihat begitu menyedihkan. Rambutnya acak-acakan membuat penampilannya terkesan menyeramkan.
"You're stupid."
PRANG
Nathalie membanting apa saja barang yang dilihatnya setelah meninju cermin di dekat lemarinya hingga pecah dan berserakan kemana-mana. Ia tak memedulikan tangannya yang terluka akibat memukul kaca itu. Tak juga memedulikan bunyi pintu kamarnya yang di dobrak.
Ia meraih obat-obatannya dan mengeluarkan seluruh isinya ke tangan kanannya sampai beberapa butir obat itu berjatuhan ke lantai. Matanya memandang benci butiran-butiran obat tersebut. Selama ini, ia bertahan hidup karena obat ditangannya. Selama ini, rasa sakit yang Nathalie rasakan bisa diatasi oleh obat ditangannya. Namun kini, rasa sakit dihatinya itu tidak akan pernah teratasi oleh obat ini.
"I hate you!" Ia membuang obat-obatan itu ke lantai.
Dirinya beralih pada kasurnya. Semua barang yang ada disana ia lempar secara sembarang ke lantai.
Nathalie marah. Marah sekali. Sakit rasanya dibohongi seperti ini. Apa salahnya sampai keluarganya sendiri tega membuatnya terpuruk seperti ini? Mengapa Nathalie selalu menjadi yang paling bodoh?
"KENAPA?!" Teriaknya membuat mereka yang berada di depan pintu kamar Nathalie semakin panik. Pintu kamar Nathalie sulit untuk di dobrak. Tidak ada satupun dari mereka yang memegang kunci duplikatnya, karena kunci itu Nathalie sendiri yang menyimpannya.
Bastian kembali mengetuk pintu kamar Nathalie. "Nat, please buka pintunya, sayang." Ia khawatir setengah mati. Ia takut Nathalie melakukan hal yang tidak-tidak di dalam sana.
"Biar gue yang dobrak." Ujar Athala lalu mendorong dirinya ke pintu kamar Nathalie dibantu oleh Marcielo. Butuh tiga kali dobrakan hingga pintu itu terbuka, menampilkan kamar yang tadinya terlihat mewah elegan menjadi berantakan tak terduga.
Pecahan kaca berceceran dimana-mana. Buku, figura, piala, boneka, obat, semua sudah terbuang dari tempatnya. Bahkan macbook, i-pad, serta i-pod cewek itu pun sudah tergeletak tak karuan di lantai. Nathalie benar-benar membuat kamarnya seperti habis terkena bencana.
Bastian masuk ke dalam kamar terlebih dahulu, namun tak menemukan keberadaan Nathalie disana. Matanya melotot sempurna melihat bercak darah di dinding. Sepertinya cewek itu juga meninju dinding kamarnya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/128462631-288-k729929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Heart [Why?]
Teen FictionCOMPLETED! [Teenager stories only (15+)] ☡Be a smart readers. ○○○ Pernahkah kalian merasa bahwa kehidupan yang Tuhan berikan itu sangatlah sempurna? Pernahkah kalian merasa bahwa Tuhan begitu mencintai hamba-Nya? Pernahkah kalian merasa kehidupan ya...