JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!😘
○○○Jakarta, Indonesia.
Sebuah taxi berhenti tepat di depan rumah berpagar hitam yang menjulang tinggi. Dari taxi itu, keluarlah seorang gadis dengan rambut dikepang dua. Cewek itu menenteng kopernya turun dan berjalan memasuki gerbang kecil di dekat pos jaga.
"Eh, non udah pulang?"
Cewek itu tersenyum tipis lalu mengangguk. "Bibi di dalem, pak?"
"Iya, non. Biar saya bawain kopernya."
"Nggak usah, pak. Saya bawa sendiri aja."
Cewek itu lalu melangkahkan kakinya memasuki rumah besar yang didominasi oleh kaca. Ia mendorong pintu kaca besar yang menjulang tinggi, kemudian melangkah pelan memasuki rumah yang terlihat sepi.
"Home sweet home," gumamnya.
"Non Nata?!"
Cewek itu menoleh dan tersenyum manis. Dengan segera ia melepas kopernya dan berlari memeluk wanita paruh baya itu. "Bibi."
Wanita itu membalas pelukan Nathalie. "Ya Allah. Non apa kabar? Kok balik sendiri, non? Yang lain teh kemana?"
Nathalie melepas pelukannya. "Masih di London, bi. Mereka balik lusa. Bibi apa kabar?"
"Baik, alhamdulillah. Non apa kabar? Makin kurus aja, non. Padahal cuma seminggu lebih non pergi."
Nathalie terkekeh pelan. "Baik, Bi. Nathalie sempet sakit disana. Makanya kurusan."
"Sakit apa, non? Kok nggak ngasih tau bibi?"
Nathalie menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu, sembari bercerita mengenai liburannya pada Bi Imah. Cukup lama berbincang, akhirnya Nathalie memutuskan untuk beristirahat sejenak setelah membersihkan badan dan menata kembali baju di dalam kopernya ke dalam lemari.
Baru akan memejamkan mata, bunyi dering telfon membuat Nathalie mengerang kesal. Cewek itu meraih tas kecilnya dan mengambil ponselnya dari sana.
Amour
Nathalie menepuk jidatnya sendiri. "Gue lupa,'kan, ngasih tau doi."
Dengan ragu, cewek itu menjawab panggilannya. "Hal-"
"Kemana aja?! Aku nunggu kabar kamu daritadi."
Nathalie meringis pelan sambil menggaruk tengkuknya. "Aku lupa ngabarin. Maaf."
Terdengar dengusan kasar darisana. "Udah di bandara?"
"Udah di rumah malah."
"Kenapa nggak minta jemput?!"
"Astaga. Aku bener-bener lupa ngabarin, Bas."
"Ilangin tuh pikun. Hobi banget lupa sama cowoknya sendiri."
"Ish. Enak aja. "
"Mau makan apa?"
Kening Nathalie berkerut. Tadi marah-marah, sekarang malah nanya mau makan apa. Ini orang sehat,'kan, ya?
"Nat, nggak pingsan,'kan?"
"Ha? Enggak, kok."
"Mau makan apa?"
Nathalie sempat bergumam sebentar. "Martabak coklat keju."
"Emang jam segini udah ada yang buka?"
Nathalie melirik jam di tangannya. "Udah jam lima. Deket perumahan ada tukang martabak. Tolong beliin, ya?"
"Apa lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Heart [Why?]
Ficțiune adolescențiCOMPLETED! [Teenager stories only (15+)] ☡Be a smart readers. ○○○ Pernahkah kalian merasa bahwa kehidupan yang Tuhan berikan itu sangatlah sempurna? Pernahkah kalian merasa bahwa Tuhan begitu mencintai hamba-Nya? Pernahkah kalian merasa kehidupan ya...