[25] Selfish

2.4K 105 1
                                    

Mulmed ada Supassara Thanachat as Nathalie.
Happy reading:)

○○○

Pukul 20.30

Sudah hampir satu jam Devano, Athala, Kharel dan Marcielo duduk dengan resah di ruang keluarga, menunggu satu satunya gadis yang belum terlihat wajahnya sejak sore tadi.

Marc menghela napas kasar setelah memutuskan sambungan telfonnya.

"Gimana?" Tanya Devano.

Marc menggeleng membuat Devano memijit pelipisnya.

Cowok itu baru saja menghubungi Bastian untuk menanyakan keberadaan Nathalie. Namun jawaban yang diberikan Bastian tidak memberikan petunjuk sama sekali.

"Terus kita cari Nathalie gimana? Mana nomornya nggak aktif." Ujar Kharel putus asa.

"Tenang, Nathalie pasti baik-baik aja. Sebentar lagi juga pulang." Ujar Talita yang muncul dari arah dapur sambil membawa nampan berisi lima cangkir teh hangat yang baru dibuatnya.

"Tapi ini sudah hampir malam, Talita." Ujar Devano.

Talita meletakkan nampan itu di meja, lalu mendudukkan dirinya di samping Devano.

"Pah, mama yakin Nathalie pasti baik-baik aja. Jangan terlalu dipikirin."

"Aduh Mah. Masalahnya Nathalie kan ceroboh. Dia juga nggak bisa kena angin malem lama-lama, Mah." Ujar Athala cemas.

Seketika, perasaan Kharel menjadi tak enak. Namun ia seperti menemukan titik terang di otaknya.

"Kharel ke kamar dulu."

Kharel berjalan menaiki tangga. Namun bukannya menuju kamarnya sendiri, ia malah berjalan memasuki kamar Nathalie dan menutup rapat pintu kamar yang terdapat pajangan bertuliskan 'zone des filles'.

Kharel menghela napasnya. Ia berjalan menuju rak boneka yang terletak di sudut kamar Nathalie. Matanya menyipit bingung ketika apa yang dicarinya tidak ada ditempat itu.

"Perasaan kemaren gue nemunya disini, deh?" Gumamnya.

Kharel membuka laci di rak itu dan menggeledah isinya.

"Sumpah deh. Itu anak mindahin kotaknya kemana coba?"

Kharel beralih pada meja belajar Nathalie dan melakukan hal yang sama pada rak boneka tadi.

Cowok itu menggaruk kepalanya frustasi. Ia mendudukkan dirinya di kursi.

"Bodoh banget gue sampe nggak engeh nama rumah sakitnya."

Saat Kharel sedang sibuk memikirkan dimana letak benda yang sedang dicarinya, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan yang masuk.

Dahi Kharel mengerut bingung ketika mendapati nomor yang tidak dikenal muncul di layar ponselnya.

"Nomor siapa?" Gumamanya.

Dengan santai, Kharel menjawab panggilan itu.

"Halo? Sorry, who is this?"

"Halo, ka. Ini Nathalie."

"Nathalie! Astaga. Kamu kemana aja?!"

Kharel menghela napas lega begitu suara orang yang sedang dikhawatirkannya terdengar dari sebrang telfon.

"Maaf Nathalie baru ngabarin kakak."

Kharel mendengus. "Tau gak? Kita semua khawatir kamu nggak pulang-pulang. Mana diluar hujan deres banget. Kita pikir kamu ilang terus kejebak hujan."

Piece of Heart [Why?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang