Chapter-14

131K 5.9K 101
                                    


"Gania."

"Astaufirullah!"

  Gania memekik terkejut saat mendapatkan wajah Keenan berada tepat didepan wajahnya.

  Keenan pun cengengesan seolah-olah tidak merasa bersalah karena berhasil membuat Gania terkejut.

"Keenan!" Serunya lagi. "Mau ngapain lagi sih?"

  Keenan memundurkan wajahnya dari wajah Gania. Kedua tangannya pun ia masukkan kedalam saku celananya.

"Mau ngajakin pacar gue makan bareng di kantin," jawab Keenan dengan santainya.

"Ha? Pacar?"

  Gania dan Keenan menoleh kebelakang dan mendapati Tyas berdiri kebingungan.

"Ga?" Kali ini pandangan Tyas beralih pada Gania.

"Pacaran? Maksudnya?" Tanyanya dengan menaiki alisnya sebelah.

  Gania menelan salivanya kasar. Ia kebingungan harus menjawab apa pertanyaan Tyas. Mengapa Tyas datang diwaktu yang tidak tepat sih? Kenapa juga Keenan mengatakan hal itu.

"Eh, an-anu Yas. In--"

"Iya, kita pacaran. Kenalin, gue Keenan. Pacarnya Gania. Lebih tepatnya, jodoh Gania." Keenan segera memotong ucapan Gania dan mengulurkan tangannya kepada Tyas.

  Tyas nampak kebingungan. Tampak ia sedikit ragu menerima uluran tangan yang mengaku pacar sahabatnya itu, namun akhirnya ia membalas uluran tangannya.

"Tyas."

  Mereka pun saling melepaskan jabatan tangannya dan saling melemparkan sebuah senyuman.
"Kalian beneran pacaran?" Tanya Tyas sekali lagi untuk memastikan.

  Keenan mengangguk sedangkan Gania menggeleng.

  Dahi Tyas kembali mengerut melihat respon yang berbeda dari dua makhluk hidup didepannya ini.

"Yang bener yang mana sih? Jangan buat gue bingung deh!" Akhirnya Tyas berseru kesal.

"Gue gak pacaran sama dia Yas. Dia aja yang bikin berita hoax!" Ujarnya. Lalu pandangannya teralih kepada Keenan. "Jangan buat berita yang gak-gak dong Keenan!"

"Oh, berarti lo mau gue nembak lo didepan anak-anak?" Tanya Keenan mengejek.

  Gania membulatkan mulutnya dan langsung melotot kearah Keenan. Sedangkan yang dipelototi hanya terkekeh.

"Gila lo!" Seru Gania yang langsung pergi meninggalkan Keenan dan Tyas yang masih berdiri didepan pintu.

  Gania sempat menyenggol bahu Keenan hingga membuatnya hampir terjatuh. Ia bingung harus berkata apa saat ini. Tapi yang pasti ia sangat marah dan kesal.

"Wow. Santai honey."

  Setelah itu, Keenan menatap Gania yang berjalan cepat menjauh darinya.

"Gania memang gitu orangnya," ujar Tyas yang sedikit mengejutkan Keenan. Ia pun menoleh kembali kearah Tyas. "Kalau lo mau deketin dia, kenali dulu sifat dan sikapnya. Setelah itu, baru lo bisa membuka pelan-pelan pintu hatinya. Ya, meski banyak rintangannya."

  Keenan terdiam. Benar juga yang dikatakan oleh temannya Gania ini. Kenapa gak kepikiran dari kemarin sih? Batinnya.

  Keenan tersenyum seraya mengangguk paham.

"Thank's ya?" Ucap Keenan. "Gak apa-apa banyak rintangannya. Namanya juga proses PDKT, hehe..."

  Tyas terkekeh mendengar penuturan Keenan. Ia yakin, Keenan ini adalah seorang cowok yang humoris.

BE MINE (N E W V E R S I O N) [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang