Chapter-34

95.4K 4.1K 90
                                    


"Keenan!"

  Cowok berambut coklat itu pun membalikkan badannya dan melihat seseorang yang baru saja memanggilnya.

  Keenan memutar bola matanya jengah sembari mendengus kesal. Lagi-lagi harinya diganggu oleh cewek tidak tahu malu.

  Dia lagi, dia lagi. Sekali-kali kek Gania! Batinnya.

  Sejak kejadian dimana Gania menjenguknya kemarin, Keenan langsung berlangsung sembuh.

  Sontak membuat Mia, bundanya Keenan kebingungan. Yang biasanya Keenan bisa sakit dalam waktu yang cukup lama, berubah seketika hanya dalam beberapa jam. Itu pun karena Gania yang menjenguknya.

  Itulah sebabnya hari ini Keenan diperbolehkan sekolah oleh Gilang dan Mia.

Tadi pagi saat Keenan hendak menjemput Gania sekolah, tiba-tiba Gania mengabarinya bahwa ia berangkat kesekolah bersama Tyas.

  Mau tidak mau, Keenan meng-iyakan pesan Gania itu. Meski hatinya sedikit kecewa karena biasanya ia sendirilah yang menjemput pacarnya itu.

  Hal itu pun membuat Keenan tidak bertemu dengan Gania. Tapi malah bertemu dengan Halya. Cewek yang pernah dimaki dengan kata-kata kasar olehnya.

"Keenan!" Teriak Halya setelah berada disamping Keenan.

  Keenan mengusap kupingnya yang berdekatan dengan Halya. "Apaan?"

"Udah lihat poto yang aku kirim kemarin gak?"

  Keenan terdiam. Ia lupa dengan poto yang dimaksud oleh Halya karena efek demam yang menimpanya.

"Aku yakin kok kamu pasti ngelihat potonya," ucap Halya. "Mereka berdua punya hubungan apa sih? Mantan?"

  Keenan hanya terdiam. Mantan? Ia mencerna ucapan Halya.

"Kok diem? Kamu gak tahu mereka punya hubungan apa?" Tanya Halya.

  Sebenarnya, Halya tahu Keenan tidak mengetahui apapun tentang Gania dan Glen. Hanya saja, Halya sengaja melakukan itu agar Keenan terpengaruh pada ucapannya.

"Oh my god! Beneran kamu gak tahu mereka punya hubungan apa, Keenan?"

"Apaan sih? Gak jelas banget!" Seru Keenan yang mulai risih dengan kehadiran Halya.

  Halya mengangguk paham. Lalu ia memutari tubuh Keenan dari kanan kesebelah kirinya.

"Setahu aku ni ya, kalau emang dia pacar kamu pasti dong dia bilang kalau mereka punya hubungan dimasa lalu?!" Kata Halya sengaja menekan kata 'hubungan' lalu menggerakkan dua jarinya kebawah dan keatas saat mengatakan kata 'hubungan'.

  Melihat Keenan yang sepertinya masih terdiam sembari menunggu kelanjutan ucapannya membuat Halya yakin, bahwa Keenan mulai masuk kedalam ucapannya.

"Atau jangan-jangan," lanjut Halya tertahan. Tangannya sedikit menutup bibirnya terbuka. Ekspresi wajahnya, ia buat seterkejut mungkin agar memerani perannya.

  Keenan menolehkan sedikit kepalanya menatap Halya. Sepertinya dugaan Halya benar, Keenan memang benar-benar terperangkap dalam ucapannya.

"Atau jangan-jangan, mereka masih punya hubungan sampai sekarang?!"

  Tiba-tiba saja wajah Keenan tersirat keterkejutan. Ucapan Halya baru saja itu berhasil masuk kerelung hatinya.

"Atau mungkin, dia lebih sayang sama hubungannya dengan orang itu dari pada kamu."

  Jleb! Keenan benar-benar sudah panas mendengar ucapan Halya. Hatinya sudah panas mendengar perkataan Halya yang sepertinya mencoba menghancurkan hubungannya.

BE MINE (N E W V E R S I O N) [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang