Happy reading....
Aku menghentikan pekerjaan fisikaku. Aku melihat ke arah panggung. Suaranya menggetarkan hati. Seakan ada tangisan di sana.
Kali ini aku mulai bertanya
Mungkin kini ada yang telah terjadi
Kali ini, setiap kau sebut namanya
Kau membuat hati ini bergejolak
Ku akui aku cemburu
Ku akui aku cemburu
Jangan kau duakan cintaku
Jangan sampai kau sakiti hatiku
"Kok berhenti, Na?"
"Bentar kak, itu yang nyanyi Indraka, kan?"
"Iya, kenapa?"
"Dia sering nyanyi disini?"
"Mana aku tahu? Tapi kan dia memang anak Band. Dia kan artisnya SMA kita."
"Iya kah?"
"Masa ga tahu kalau dia anak band sekolah?"
Aku menggeleng.
"Aku pikir dia anak futsal," kataku.
"Kok bisa mikirnya begitu?"
"Dari SD kan dia suka main bola kak."
Komunikasi kami berlangsung tanpa aku menoleh ke kak Gilang. Mataku tetap tertuju pada Indraka. Anehnya Indraka juga melihat padaku. Pakai tersenyum lagi. Padahal dia lagi pegang gitar.
Sungguh aku tidak tahu kalau Indraka bisa main gitar. Aku juga tidak tahu kalau suaranya sebagus ini.
"Ayo Na, konsen lagi."
"Bentaran Kak. Mau dengar suaranya Indra. Bagus."
"Kamu suka sama anak itu?"
"Apaan sih kak?"
Aku langsung cemberut. Sempat menunduk melihat buku. Dari sudut mata aku masih melihat Indraka melihatku. Dan kembali aku melihatnya. Entah kenapa aku tersenyum padanya. Sejak kapan aku senyum pada laki-laki.
YOU ARE READING
Indraka dan Farhana
Teen FictionBuat Indraka, Kamu kapan tobat? Farhana Buat Farhana, Kamu kapan ngeliat aku? Indraka