Melihatnya tak bergerak dengan kalimat terakhirku membuatku tersenyum lebar. Aku berbalik hanya karena tidak tega saja melihat ekspresinya. Meski aku sangat menikmatinya. Tapi sejenak kemudian aku mendengarnya berbicara di belakangku.
"Wah, aku jadi ga enak sama kak Gilang, Di. Gimana kalau aku les aja sama dia. Nanti aku bilang abi masalah pembayarannya," katanya.
"Ngomong apa kamu. Udah ayo." itu suara Dianti.
Aku langsung berbalik, ingin menyela kalimatnya. Sayang terpaksa aku urungkan. Aku sudah melihat Dianti menariknya. Sementara Gilang sudah menunggunya di luar kelas. Dia mau les ke Gilang? Apa jadinya kalau mereka semakin dekat?
Entah kenapa dadaku panas. Aku tidak terima. Aku harus segera memantapkan niatku. Jangan ngantuk kalau belajar. Harus serius. Jangan malas baca buku. Harus rajin mengerjakan soal-soal. Wajib sering browsing cara mudah mengerjakan soal. Duh, kenapa berat begini. Padahal Farhana juga tidak menuntut aku macam-macam. Ada apa denganku?
YOU ARE READING
Indraka dan Farhana
Teen FictionBuat Indraka, Kamu kapan tobat? Farhana Buat Farhana, Kamu kapan ngeliat aku? Indraka