Sumpah, cuaca lagi galau kayak perasaannya Indraka pas aku lagi upload ini. Semua musim terjadi di satu hari, hehehe.....
Btw, happy reading ya guys
Aku melihatnya sedang berbicara dengan Cicak. Serius sekali rupanya. Apakah mereka sedang berbicara tentang ulangan harian hari ini? Iya, hari ini ulangan bahasa Inggris. Tapi masa Nana belajar sama Cicak? Anak itu kan spesialisasi One Direction.
Saat bel masuk berdering, Cicak sudah duduk di sebelahku. Pelan aku bertanya padanya.
"Cak, tadi ngomongin apa sama Farhana?"
"Kenapa? Penasaran?"
Aku mengangguk.
"Dia nanyain Adis."
"Adis? Dia ngerti Adis?"
Kali ini Cicak yang mengangguk.
"Kok bisa? Kenal dari mana?"
Wicak menganggat bahunya.
"Yakin? Bukan nanyain aku?"
"Idih, pede amat!"
Aku terdiam.
"Kalau ga percaya, tanya sendiri gih!"
Aku bukannya tidak percaya. Aku hanya heran, dari mana Farhana mengerti ada vokalis baru di band kami. Anak itu kan tidak pedulian. Cuek tingkat langit. Dia tidak akan peduli dengan urusan orang lain, apalagi jika urusan itu memang tidak menganggu kepentingan umum.
Atau...jangan-jangan Nana cemburu? Kenapa rasaku jadi sedikit tenang ya? Tenang? Bukan, jantungku agak bergedup. Kencang? Sedikit, lebih cepat dari biasanya.
Tidak sadar aku tersenyum. Sialnya saat tersenyum, aku menoleh padanya. Dia terlihat kaget. Kepalang tanggung, aku memperlebar senyumku. Aku angkat ibu jariku sebelum bu Friska membagikan kertas ulangan pada kami.
YOU ARE READING
Indraka dan Farhana
Teen FictionBuat Indraka, Kamu kapan tobat? Farhana Buat Farhana, Kamu kapan ngeliat aku? Indraka