Gara-gara sambil dengerin lagu ini jadi inspirasi nyambung, hehehe....
happy reading ya...
Na....
Aku berkernyit. Ini no WA siapa?
Ini syal kamu beli atau bikin?
Deg! Itu Indraka. Dari mana dia tahu nomerku?
Na?
Aku bikin, Ndra. Maaf, hanya itu yang aku bisa.
Kenapa minta maaf. Aku suka lagi. Warnanya cowok banget!
Hah?! Iyakah? Padahal waktu aku merajut, warna benangnya asal aku ambil, hitam putih. Itu kan warna netral.
Alhamdulillah kalau kamu suka.
Besok aku pakai ya
Ya terserah.
Kamu ga marah kan?
Marah?
Iya. Ntar kan pasti ada yang nanya. Aku akan bilang itu kado ultah dari kamu. Kamu rajut sendiri.
Deg! Ini kali kedua.
Kamu mau pake ke sekolah? Jangan aneh-aneh deh, Ndra. Ke sekolah harus pakai dasi.
Oh, iya ya.
Kalau ke tempat lain boleh?
Ya, terserah kamu. Memangnya aku bikin syal itu untuk apa kalau ga di pakai?
Duh...kenapa aku jadi malu ya abis bilang begitu.
Ok, Na. Makasih.
--------
Besoknya hujan! Ketika waktunya berangkat sekolah, suasana masih gerimis. Temperatur udara turun, dingin! Aku memakai jaket dan payung ke sekolah. Hari ini aku naik angkot. Ketika melewati tempat parkir aku melihat Indraka turun dari motornya. Dia juga memakai jaket. Dan...hey, ada syal hitam putih diantara retsliting jaketnya. Tatapanku naik ke wajah yang punya syal. Ternyata dia juga memperhatikanku. Senyum kemenangan terpancar diwajahnya. Dan aku mengalihkan pandangan... malu.
YOU ARE READING
Indraka dan Farhana
Fiksi RemajaBuat Indraka, Kamu kapan tobat? Farhana Buat Farhana, Kamu kapan ngeliat aku? Indraka