Bab 1

12.5K 383 16
                                    


"Diam adalah cara paling aman dalam menyembunyikan sesuatu"

-Idola-

Sepasang sepatu converse berwarna putih itu membelah keramaian disepanjang koridor dan membuat suara keramaian itu seketika redup saat sosok itu dengan anggunnya melewati mereka. Ekspresi mereka pun beragam, dari yang terpesona hingga yang menatap dengan wajah tak suka. Namun yang ditatap terlihat tidak peduli sama sekali, sesekali tangan mulus itu merapikan rambut sebahunya.

"Ayumiii!!"

Gadis itu sontak menoleh, menatap seorang gadis yang tengah berlari kearahnya.

"Lo ninggalin gue, lagi!"sungut Shilla saat berhasil menyamakan langkahnya dengan Ayumi.

Ayumi mendelik. "Lo udah tau kan gue gak suka nunggu!"

"Ya sorry, tau sendiri kan gue kalo makan gimana-."ucap Shilla sambil nyengir. "...Lama."sambungnya.

"Gue tau!"

Shilla memasang wajah cemberut melihat sikap Ayumi yang kembali muncul. Kadang Shilla penasaran, Ayumi gak punya kepribadian ganda kan? Soalnya temannya itu sering kali berubah-ubah kayak bunglon. Kadang baik, kadang jutek dan kadang-

Brakk

Langkah kedua gadis itu sontak terhenti. Ayumi segera menyipitkan matanya tajam sedangkan Shilla, gadis itu langsung menghela napas, lelah.

"Yum, mau kemana?"tanya Shilla saat melihat pergerakan Ayumi.

Ayumi menatap pergelangan tangannya yang tengah dipegang Shilla tajam, lalu dengan satu sentakan pegangan Shilla terlepas dari tangannya. Shilla kembali menghela napas saat melihat Ayumi melenggangkan kakinya menuju gudang tanpa menoleh kearahnya sama sekali.

Ada apa lagi ini?

-Idola-

"Kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu, hah! Berani lo sama gue?!"

Gadis berambut pirang itu sontak menarik rambut gadis berkacamata itu dengan kuat, membuat gadis berkacamata itu meringis kesakitan. Kedua teman si rambut pirang malah sibuk mengabadikan kejadian itu dengan handphone, tak berniat melerai sama sekali.

"Lo tuh harus inget posisi lo disekolah ini! Orang cupu kayak lo gak pantes deketin Calvin! Gak ngaca lo?!"

Si pirang semakin menjadi-jadi saat melihat lawannya tak melawan sama sekali malah kini si kacamata menangis. Tubuh si gadis berkacamata itu didorongnya kebelakang, hingga membentur lemari dan menghasilkan bunyi bedebam. Si kacamata langsung terduduk lemas, menahan sakit dipunggungnya akibat benturan tadi.

Belum puas, gadis berambut pirang itu kemudian jongkok, menarik dagu gadis berkacamata itu dan mencengkram lengan gadis itu kuat.

"Gue ingetin sekali lagi! Jangan deketin, CALVIN!"ancam gadis berambut pirang itu.

"A..aku gak deketin calvin, di..dia yang deketin a..aku!"ucap gadis berkacamata itu sambil meringis kesakitan akibat cengkraman gadis dihadapannya.

Gadis berambut pirang itu mendengus kesal. "Berani lo jawab omongan gue, hah?!"teriak gadis itu marah lalu tangannya keatas hendak menampar namun-

Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang