Bab 58 - END

1.6K 70 10
                                    

Mencintaimu memang sesulit itu.
Tidak berlebihan meski dada berdebar dari seharusnya.
Aku belajar bahwa tidak ada yang mudah untuk meraih kebahagiaan.
Harus ada jeda, agar cinta berjalan semestinya.



***


Bel pulang sudah berbunyi dari tadi, namun tidak ada tanda-tanda bahwa Ayumi akan beranjak dari tempat duduknya. Gadis itu memandang kosong keara jendela yang berhadapan dengan lapangan belakang sekolah. Suara lembut Hanin Dhiya-yang entah mengapa sekarang menjadi penyanyi favorit Ayumi- mengalun takkala earphone berwarna putih itu menyumbat telinganya. Shilla sudah keluar lebih dulu, katanya Saga butuh ditemani, entah kemana.

Butuh beberapa menit untuk Ayumi akhirnya beranjak dari kursi tempatnya duduk, lalu keluar dari kelasnya yang sepi.

Baru saja Ayumi melangkah kearah tangga yang biasa dirinya turuni. Matanya dikejutkan dengan banyaknya foto-foto dirinya.. Tergantung disepanjang dinding tangga.

Gadis itu segera menuruni anak tangga satu-persatu sambil menatap polaroid itu tak menyangka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu segera menuruni anak tangga satu-persatu sambil menatap polaroid itu tak menyangka. Foto-foto itu tertata rapi dengan mayoritas berwarna monokrom. Dari fotonya yang tengah tersenyum, melamun, olahraga, semua tergantung disana.

Siapa yang melakukan semua ini?

Seolah menjawab pertanyaannya yang tak dilontarkannya tadi, Ayumi menangkap sebuah tulisan pada sticky note yang tertempel di tengah-tengah ratusan foto itu.

Sorry.

Hanya satu kata yang mampu membuat Ayumi tercekat. Nama Jevan mendadak terlintas dibenak. Gadis itu mendongak, menatap kearah foto yang tadinya ditutupi oleh sticky note.

"Bego." ucapnya, saat matanya menangkap sebuah foto dirinya tengah memeluk boneka teddy bear pemberian Jevan hari itu. Dari sudutnya saja, Ayumi tau bahwa cowok itu memotretnya dari belakang.

Sungguh. Ayumi bukan tipe perempuan yang mudah luluh dengan segala tingkah romantis cowok seperti perempuan lainnya. Ayumi bahkan tidak mengira bahwa dirinya terduduk begitu saja di anak tangga tempatnya berdiri, dan menangis.

Sumpah, gue norak!

Mungkin benar kata orang, bahwa cinta bisa membuat siapapun menjadi lemah. Seperti dirinya sekarang.

"Ayumi."

Gadis itu mendongak, sosok yang dirindukannya beberapa hari ini berdiri di bawah anak tangga, dengan senyum tipis diwajahnya. Ayumi segera berdiri dan cepat-cepat menghapus air matanya.

Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang