Bab 51

2K 100 7
                                    

Pikirku jauh,
Ternyata dekat.
Kukira nyaman,
Nyatanya samar.
Dan lagi,
Semua hanya berkisar:
Kamu, jauh dan aku yang tersesat.

“Gue gak tau kalo lo sebego ini.”

“Apa maksud lo?”

“Membiarkan pelaku berkeliaran di sekitar lo. Kalo gak bego, apa namanya?”

“...” Ayumi hanya diam. Mencerna ucapan Brita yang kali ini terlihat menyakinkan.

“Gue tau siapa pelakunya. Plus buktinya. Tapi sebelum lo gue kasih tau, lo harus nurutin permintaan gue.”

“Gue gak per–”

Mata Ayumi melotot, kaget. Video yang terpampang di layar ponsel itu seakan menegaskannya bahwa semuanya adalah benar. Video dimana Shilla mendorong adiknya.

“Masih gak percaya? Come on. Lo udah dibohongin sama ular kayak dia.” ucap Brita dengan nada meremehkan.

“Gimana bisa?” tanya Ayumi, lebih tepat pada dirinya sendiri.

“Nah, sekarang lo dengerin gue. Lo jauhin Jevan!”

Ayumi kembali membisu. Terlalu rumit untuk menerima informasi ini padahal, sejak dulu Ayumi sangat ingin mengetahui pelaku yang mendorong adiknya.

“Kalo lo sampe ngelanggar. Gue pastiin, video ini bakal sampe ke nyokap lo. Dan lo, pasti tau kan apa yang bakal terjadi?” Brita tersenyum sinis. “Shilla bakal masuk penjara.”

***


Seandainya Ayumi tau lebih awal, mungkin akan beda reaksinya. Shilla yang mendorong Arima bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya. Ayumi seharusnya sadar, Shilla sering kali bersikap aneh pada adiknya. Sering berkunjung kerumah hanya untuk sekedar mengajak Arima bermain, bercerita, membelikan Arima barang-barang yang sangat diinginkan adiknya. Semuanya terlihat berlebihan sejak awal.

Dan sayangnya, Ayumi tidak pernah sadar akan hal itu.

“Lo bohongin gue, Shil.” Ayumi mendongak, menahan air matanya yang perlahan jatuh.

“Kenapa?!”

Ayumi tidak perduli lagi, jika teriakannya akan terdengar oleh orang-orang yang melihatnya. Gadis itu menghapus air matanya kasar.

Ayumi benci terlihat lemah.

Namun sepertinya, hari ini tidak mendukungnya untuk tetap terlihat baik-baik saja. Hari sudah malam, tapi gadis itu sama sekali tidak berhenti melangkah. Sepanjang perjalanan yang dilakukannya hanya melamun lalu menangis setelahnya.

Dengan seragam putih yang masih melekat ditubuhnya, Ayumi masih menyusuri trotoar. Entah kemana. Gadis itu belum siap pulang kerumah saat ini.

 Gadis itu belum siap pulang kerumah saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang