Bab 10 ( Arima )

2.9K 177 1
                                    

Beritahu aku
Bagaimana cara agar tetap bahagia
Meski hati tidak tau, untuk apa senyum harus ada

-Arima Samieta-

Arima tidak tuli. Gadis manis itu mendengar ucapan kedua orang disana, kedua orang yang sangat disayanginya-Ayumi dan Shilla.

Arima sampai sekarang belum mengerti keadaannya. Kenapa ia bisa seperti ini? Semuanya terasa seperti mimpi buruk baginya.

 Kenapa ia bisa seperti ini? Semuanya terasa seperti mimpi buruk baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cewek itu mengayunkan ayunan dengan dorongan tangannya sendiri. Raut wajahnya berubah cerah saat sesekali ayunan itu bergerak pelan seperti ada angin yang ikut mendorongnya.

Raut wajah senang Arima berganti datar saat matanya mendapati ada seseorang yang tengah memandangnya dibalik pohon. Bibir gadis itu nyaris tebuka untuk memanggil Ayumi namun entah kenapa mendadak bungkam.

Orang itu? Cowok itu?

Arima merasa pernah melihat sebelumnya. Kemarin? Arima memicingkan matanya kembali, menatap cowok yang kini juga menatapnya balik dengan senyum digaris wajahnya.

 Kemarin? Arima memicingkan matanya kembali, menatap cowok yang kini juga menatapnya balik dengan senyum digaris wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kenapa, cewek itu ikut tersenyum. Hatinya tiba-tiba berdesir melihat senyum cowok itu.

Arima terdiam sejenak. Cowok itu adalah cowok yang ada didepan rumahnya kemarin. Cowok itu bahkan mengangkat tangannya yang tengah memegang sesuatu.

Handphone?

Ayumi reflek menutup wajahnya. Takut gambarnya diambil. Gadis itu tidak suka difoto. Entah karena apa-mungkin tidak pede dengan cacatnya.

Agak lama menutup wajahnya, cewek itu membuka matanya. Memandang ketempat cowok tadi berada, namun cowok itu sudah menghilang dari sana. Arima menoleh kanan-kiri mencari cowok itu namun nihil. Cowok itu sudah menghilang.

"Adik cantik."

Arima mendongak saat melihat Shilla menghampirinya. Shilla bahkan mendorong kursi rodanya mendekat.

 Shilla bahkan mendorong kursi rodanya mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pulang?"

Arima mengangguk. Gadis itu mencengkram erat besi ayunan, hendak pindah sendiri. Namun yang terjadi malah, gadis itu nyaris terjerembab jika Shilla tidak segera menangkap tubuhnya.

"Jangan maksain diri, Rim."tegur Shilla lembut.

Arima menggigit bibir bawahnya lalu mengangguk patuh. Perlahan, Shilla membantunya duduk dikursi roda miliknya.

"Kak Yumi dimana?"tanya Arima saat Shilla selesai membantunya duduk.

"Ngusir kodok."jawab Shilla, asal-asalan.

Alis Arima terangkat "Kodok?"

"Tadi nempel di balik pohon."

Arima terdiam. Pohon? Maksudnya cowok yang dilihatnya tadi?

"Kita pulang yuk."

Arima sontak menoleh menatap Shilla yang tengah berdiri dibelakangnya, mendorong kursi rodanya. Hingga membuat langkah Shilla berhenti dan menatapnya bingung.

"Kak Yumi gimana?"

"Oh. Ayumi bilang, adiknya yang cantik pulang bareng kakak dulu. Ayumi masih lama ngusir kodok kayaknya."ucap Shilla sambil mencubit pipi gadis manis itu pelan.

Arima mengangguk. Gadis itu kembali memandang kedepan.

Jadi kakaknya kenal dengan cowok tadi?

Ada hubungan apa mereka?

Pacaran kah?

Arima memegang dadanya yang tiba-tiba terasa nyeri. Ini kenapa?

Halo👋👋

Satu kata untuk part Arima?

Ada yang nunggu cerita ini

Vommentnya ditunggu

Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang