Bab 45

1.7K 112 2
                                    

Terlihat lemah tidak akan membantumu. Dunia akan terus menginjakmu sebelum kamu menunjukkan bahwa dirimu hidup bukan untuk dihina dan terhina.







💠💠💠




"Lo mau mati, hah?!"

Ayumi tersenyum miring mendengar bentakan penuh amarah dari cewek dihadapannya. Shilla yang melihatnya hanya bisa diam. Terlalu takut bersuara.

Gadis itu maju selangkah, mengepalkan tinjunya dan mengunci pergerakan Brita dihadapannya. Ayumi menyentuh dagu Brita dan mendorongnya keatas, membuat kepala Brita refleks mendongak.

"Sebelum gue mati, gue bakal ngirim lo lebih dulu ke neraka!" ucap Ayumi, tenang.

Brita segera menepis tangan Ayumi dan balik menatap tajam gadis itu.

"Lo pikir gue takut?!"

Ayumi menggeleng. "Gue sama sekali gak pernah berpikir kalo lo takut. Karena kalo sampe lo takut sama gue." Ayumi menurunkan kepalan tangannya dari dinding dan bersidekap. "Gue jamin, hidup lo gak akan menarik lagi."

Brita berdecih. "Sebelum lo ngomong gitu. Mending lo urusin hidup lo dan adik lo yang cacat itu! Berhenti ngerebut kebahagiaan gue!" ucapnya tajam.

"Cacat!" Ayumi sontak mencengkram lengan Brita yang menatapnya menantang. "Berani lo ngomongin adik gue kayak gitu!"

"Lepasin tangan lo!" seru Brita, kesal.

"Gak semudah itu."

"Kurang ajar! Lepasin gue, tai!!" teriak Brita, marah.

Ayumi tersenyum sinis, tidak berniat melepaskan cengkraman tangannya malah semakin dipererat, membuat Brita semakin meringis kesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayumi tersenyum sinis, tidak berniat melepaskan cengkraman tangannya malah semakin dipererat, membuat Brita semakin meringis kesakitan. Ayumi mendesis, merasa kalau lawannya ternyata mudah ditaklukan.

"Kenapa lo ngelakuin itu ke Arima?!" tanya Ayumi, tiba-tiba.

Brita berhenti berontak, cewek itu menatap tajam Ayumi sebelum akhirnya memalingkan matanya, memandang Shilla yang menatapnya cemas. Gadis itu tersenyum sinis.

"Dia memang pantes dapetin itu!" balas Brita, sambil menatap dalam Shilla. Seakan mengisyaratkan bahwa sebentar lagi, kebenaran akan terbongkar membuat Shilla menatap kedua sejoli yang saat ini tengah menatap dalam kebencian, cemas.

"Pantes?" tanya Ayumi dengan nada meninggi. Gadis itu membuang muka kesamping, menghembuskan napas kesalnya. Berharap amarah sedikit reda, mengingat ini masih dalam lingkungan sekolah.

"Iya! Karena adik lo, yang cacat itu sudah ngerebut orang yang gue sayang! Sama kayak lo, yang udah ngerebut Jevan dari gue!!" sarkas Brita.

Ayumi terdiam.

"Ngerebut orang yang lo sayang? Siapa?" tanya Ayumi, tajam.

Ayumi terlampau penasaran. Semua yang terjadi pada Arima, membuatnya harus ekstra hati-hati menjaga adiknya itu. Setelah sekian lama, sekarang ada seseorang yang sama sekali— tidak Ayumi percayai, berbicara tentang Arima dulu. meski begitu, entah kenapa Ayumi ingin mendengarkan ucapan cewek dihadapannya sekarang tentang Arima. Yang mungkin bisa memberinya petunjuk, siapa yang menyebabkan adiknya seperti sekarang apalagi Arima saat ini, sama sekali belum bisa mengingat apapun tentang masa lalunya.

Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang