Jevan menghembuskan napas lega, tangannya meraih helm dikepala dan melepasnya. cowok itu menoleh kebelakang, takut jika cewek galak itu mengejarnya. Ya, Jevan ketahuan. cowok itu merutuki dirinya sendiri karena bisa ketahuan oleh Ayumi. hell no, bukan hanya Ayumi, cewek cantik dikursi roda itu juga memergokinya.
bego lo jev!
cowok itu mengusap wajahnya kasar. namun tiba-tiba bibirnya tertarik keatas, membentuk senyum menyebalkan. "ternyata hidup lo semenarik itu."
📷📷📷
Jam masih menunjukkan pukul 06.17, tapi Ayumi sudah ada disekolah. tepatnya, di gedung anak IPS, sudah tentu mencari ketua eskul Gemma. Ayumi bahkan tidak memperdulikan tatapan heran yang ditujukan kepadanya saat satu persatu anak IPS melewatinya, yang ada dipikirannya hanya satu. Dia harus memberi Jevan pelajaran.
"Eh, lo!"
Cewek itu menoleh dan mendapati seorang yang tidak dikenalnya. Cewek itu memalingkan wajah. Tidak berniat meladeni cowok itu. Paling juga modus.
"Ngapain lo kesini. Nyari Jevan?!"
Oh. Temennya si cowok kepo
Ayumi memutar badannya lalu bersidekap. "Mana temen lo itu?"ujarnya dingin.
Gilang mendengkus. "Mana gue tau. Belum dateng kali."ketus cowok itu.
"Kenapa lo? Ada masalah sama gue?"tanya Ayumi dengan nada tak suka saat mendengar suara Gilang.
"Ternyata bener."sindir Gilang.
Ayumi menaikkan alisnya, bingung. "Bener apaan?"
"Kalo lo itu berkelakuan buruk!"
What?
"Jaga mulut lo."ancam Ayumi.
"Gue bingung kenapa cewek kayak lo, jadi idola disekolah. Modal tampang doang!"
Ayumi menggeram marah. Cewek itu menatap tajam Gilang. Sebenarnya ada masalah apa cowok dihadapannya itu dengan dirinya? Dateng-dateng ngatain orang berkelakuan. Situ oke?
"Dan Jevan, kenapa juga harus nyari berita tentang lo. Gak guna banget!"
Duh, Nih cowok pengen banget Ayumi tampar. Tapi niatnya harus diurungkannya. Karena matanya menangkap orang yang ditunggunya sedari tadi baru saja naik kelantai dua. Jevan.
"Gue gak ada urusan sama lo." Ayumi melengos namun hanya beberapa langkah, cewek itu berhenti.
"Jangan perduliin kelakuan gue, kalo kelakuan lo aja kayak sampah!"desis cewek itu sebelum pergi meninggalkan Gilang yang memandangnya remeh.
📷📷📷
"Kali ini, berita apa yang bakal lo tulis, hah?!"
Ayumi bersidekap, menatap tajam Jevan yang berhasil diseretnya di koridor menuju perpus. Kebetulan hanya koridor itu yang terbilang sepi, karena perpus buka saat jam 9 nanti.
"Berita apaan?"
Jevan menyandar di tembok dengan tangan dimasukkan kesaku celana. Ayumi berdecih mendengar jawaban cowok itu.
"Terus tujuan lo mantau rumah gue apa? Minta sumbangan?!"hardik Ayumi.
"Lo kira gue pengemis."ucap Jevan sambil tersenyum tipis.
Ayumi menghembuskan napas kasar. Cewek itu melangkah maju dengan posisi tangan tetap bersidekap. "Kenapa lo senyum? Gue gak ngelucu, ya."ucap cewek itu tajam.
"Ups. Sorry."cicit cowok itu sambil menepuk bibirnya pelan.
"Mana hp lo?!"
Jevan menaikkan alisnya. "Buat apa?"
"Kemarin lo foto adek gue, kan? Sekarang, mana hp lo?!"tukas Ayumi dingin dengan tangan terulur.
"Gue gak ngambil foto adek lo."
"Dan menurut lo gue harus percaya?"
Jevan menghela napas pelan. Cowok itu mengeluarkan hp dari dalam saku celananya lalu memberikannya pada Ayumi.
"Passwordnya Jevankeren."
Alis Ayumi terangkat. Cewek itu menatap wajah Jevan tidak percaya. Namun, cewek itu segera menggetikkan password yang baru saja disebutkan Jevan. Dan terbuka, membuat Ayumi mendengkus geli bin jijik.
Pede banget!
Mata Ayumi menyusuri satu persatu foto digaleri Hp Jevan, setelah memastikan tidak ada foto Arima, cewek itu mengembalikan hp Jevan lalu melengos, beranjak meninggalkan Jevan.
"Heh."sergah Jevan cepat sambil menahan lengan Ayumi. Namun tak lama, karena Ayumi langsung menghentakkan tangan cowok itu hingga terlepas dari lengannya.
"Jangan sentuh-sentuh gue!"bentak Ayumi.
"Oke-oke."
Jevan tersenyum tipis. "Btw, gue baru tau kalo adek lo pake kursi roda."
Mendengar ucapan Jevan, Ayumi langsung mendorong tubuh cowok itu hingga membentur tembok dibelakangnya. Cewek itu bahkan menekan dada cowok itu dengan lengannya kuat.
"Ternyata lo kuat juga, ya."kekeh Jevan.
"Mau lo apa, hah? Lo mau uang? Berapa? Tapi jangan pernah bawa-bawa adek gue dalam hal ini."ancam Ayumi.
"Uang? Gue kaya kalo lo gak tau."sahut Jevan santai. Tekanan didadanya terasa semakin kuat. Namun, cowok itu masih memasang muka cool. Matanya bahkan balas menatap tajam Ayumi yang berada didepan wajahnya.
"Kalo gue tau, lo nyebarin tentang adek gue. Gue gak bakal main-main buat bikin hidup lo menderita."ancam cewek itu serius.
"Wah, gue kok penasaran ya? Apa yang bakal lo lakuin ke gue, kalo semua orang tau tentang adek lo."tantang Jevan.
Ayumi mengeram kesal lalu dengan marah, cewek itu menendang selangkangan cowok dihadapannya itu dengan kuat. Hingga membuat Jevan menjerit kuat.
"Cewek gila!"ucap Jevan dengan wajah memerah.
"Anggep aja itu gambaran gimana gue bakal ngelakuin itu ke lo kalau masalah ini nyebar!"ucap Ayumi lalu pergi meninggalkan Jevan.
See, itu baru permulaan!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Idola [Completed]
Подростковая литератураCover by @karhadid Part 43-end di PRIVATE Follow sebelum membaca Ayumi Mariska Cewek tercantik di SMA Gemilang. Idola sekolah. Punya follower terbanyak satu sekolah. Namun semua orang tahu bahwa Ayumi adalah Pembully sejati. Sehingga membuatnya dita...