Bab 32

2.4K 132 0
                                    

"Aku suka padanya. Pada dia yang pernah berkata akan selalu ada."

-Arima Samieta-

💠💠💠


Arima belum pernah melihat kakaknya memegang boneka seperti sekarang. Saat ini, di kamar Ayumi yang tenang dengan bau lavender disudut ruangan. Arima menatap kakaknya heran karena kakaknya sibuk memukul— sambil berteriak, mencekik dan berujung memeluk boneka beruang berwarna merah muda yang entah sejak kapan dibeli sang kakak.

"Kak." panggil Arima sambil mendorong kursi rodanya mendekat kearah Ayumi yang tengah menatapnya dengan boneka dipelukannya.

"Hmmm." sahut Ayumi seadanya.

"Bonekanya bagus."

Ayumi tersenyum dan mengangguk pelan. Namun, segera menggeleng saat sadar jika Arima menatapnya heran.

"Gaklah. Boneka kayak gitu, udah biasa. Di mall banyak." ucap Ayumi kemudian, sambil melempar boneka beruang itu kesudut ranjang.

Ayumi turun dari ranjang, mengusap rambut Arima sebentar lalu menghampiri jendela kamarnya, menatap langit gelap diluar sana. Gadis itu memejamkan matanya, merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"Kak."

"Hmmm." Sudut bibir Ayumi sedikit terangkat saat merasakan ketenangan dari perpaduan, angin dan lavender yang memenuhi kamarnya.

"Jev.. Maksud aku, kak Jevan itu pacar kakak ya?"

Ayumi sontak membuka matanya. Entah kenapa hatinya mendadak gelisah saat mendengar pertanyaan Arima barusan.

"Kenapa memangnya nanyain itu?"

"Nggak papa sih. Cuma nanya aja." Arima meraih boneka beruang yang tergeletak di ranjang kakaknya itu. Tangannya memencet hidung boneka itu, sambil sesekali tersenyum kecil.

 Tangannya memencet hidung boneka itu, sambil sesekali tersenyum kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hening. Arima dan Ayumi sibuk dengan aktivitas masing-masing. Arima dengan boneka beruang sang kakak dan Ayumi dengan pikiran-pikirannya yang melanglang buana.

"Kalau dia pacar kakak, berarti aku salah."

Ayumi menoleh, menatap Arima
yang masih saja memainkan boneka beruang miliknya.

"Salah?"

Arima mendongak. "Salah, menaruh hati sama kak Jevan."

Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang