Cover by @karhadid
Part 43-end di PRIVATE
Follow sebelum membaca
Ayumi Mariska
Cewek tercantik di SMA Gemilang. Idola sekolah. Punya follower terbanyak satu sekolah. Namun semua orang tahu bahwa Ayumi adalah Pembully sejati. Sehingga membuatnya dita...
"Aku menyakitimu. Kamu biasa. Kamu menyakitiku. Itu bukan harapanku. Beritahu aku bagaimana aku bisa menghancurkan bekumu?"
***
Brita tidak menyangka akan bertemu dengan Jevan di Mall hari ini. Tadinya, tante Lina— mama Jevan, menyuruhnya untuk pergi keluar. Berjalan-jalan keliling kota yang sudah ditinggalkannya selama bertahun-tahun yang lalu.
Keputusannya untuk berjalan-jalan ke mall siang ini nyatanya tidak semenyenangkan yang dipikirkan. Saat Brita melihat sosok yang mirip dengan Jevan tengah membelakanginya, bersama seorang gadis yang digandengnya.
"Jevan?" terka Brita sembari memicingkan mata, berharap bahwa dirinya salah orang.
Namun, semesta seperti mendukung patah hatinya yang tertunda. Sosok itu memang Jevan.
"Lo?!"
Ada nada tidak suka ditangkap oleh pendengarannya dari ucapan Jevan barusan. Brita tidak perduli, gadis itu mengalihkan pandangannya pada sosok disamping Jevan yang kini menatapnya datar.
Lalu iris mata Brita menangkap pemandangan tak biasa dari kedua orang yang kini menatapnya.
Baju dan gelang couple?
Brita berdecih. Rival gue.
"Lo mau kemana? Pulang yuk." ucap Brita sambil mengaet lengan Jevan.
Jevan menepis tangan Brita dan balik menarik Ayumi untuk mendekat.
"Apaan sih lo! gue mau nganter cewek gue." Jevan melirik Ayumi yang tengah memutar matanya, jengah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue gak percaya." Brita bersidekap menatap Ayumi dengan pandangan menilai. "Selera lo gak mungkin serendah ini kan, Je."
"Whatt?!"
Jika tadi Ayumi hanya diam saja melihat cewek dihadapannya itu yang terus menatapnya remeh tapi saat mendengar ucapan cewek itu barusan telinga Ayumi mendadak panas.
"Maksud lo ngomong gitu apaan?" tanya Ayumi, tajam dan melupakan fakta jika kini Jevan tengah menggenggam tangannya erat.
Brita mendengus. "Gue tau Jevan udah lama dan Jevan gak mungkin suka sama cewek kayak lo."
Ayumi menoleh ke arah Jevan yang kini tengah menatap cewek itu. Ayumi berdecih melihatnya.
"Lo suka sama nih cowok?" tanya Ayumi tanpa ba-bi-bu. matanya menatap tajam Brita. "Ambil aja. Gue gak butuh." ucapnya lalu menghempaskan tangannya yang digenggam Jevan, lalu beranjak pergi.
"Yum." panggil Jevan hendak mengejar namun segera ditahan oleh Brita.
Jevan menoleh dan menatap Brita kesal. "Bisa gak sih, lo jauh-jauh dari gue! Muak gue liat sikap lo gini."
"Gak bisa. Gue sayang sama lo dan gak bisa jauh dari lo."
"Sayang?" Jevan terkekeh. Bullshit!
"Iya! Gue sayang sama lo."
"Gue gak sama dengan saudara gue. Dan jangan lo pikir, gue udah maafin kesalahan lo itu! Stop bikin gue makin benci sama lo, Brita!" tukas Jevan, dingin. Lalu meninggalkan Brita yang menatap kepergiannya dengan kesal.
***
Ayumi menatap boneka digenggamannya kesal. matanya menatap jalanan penuh sesak didepannya. Sesekali mulut Ayumi mengeluarkan umpatan untuk Jevan yang kini masih didalam bersama cewek belagu tadi.
Ayumi mendengus kasar.
"Loh.. Ayumi."
Ayumi menoleh dan membelalakan mata saat melihat Saga tengah menatapnya heran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku sendirian ke sini." Ayumi semakin memeluk erat boneka beruang dipelukannya, sambil berharap Saga tidak menyadari dirinya bolos dari sekolah.
"Sendirian?"
Ayumi mengangguk. Matanya melirik kanan-kiri mencari angkot yang bisa membawanya pergi menjauh dari kakak kandung sahabatnya itu.
"Ya udah, ayo pulang."
"Hah?"
Saga tersenyum dan mengacak rambut Ayumi gemas. "Biar kakak anter kamu pulang."
"Ng.. Nggak usah kak."
"Udah ayo." ucap Saga mengambil tangannya dan membawa Ayumi kearah parkiran. Tanpa mereka sadari jika ada seseorang yang baru saja berlari keluar dari gedung itu, menatap mereka dengan raut wajah tak terbaca.