Bab 7

3.2K 171 0
                                    


Motor sport berwarna merah itu berhenti didepan sebuah rumah mewah. Mata Jevan menyipit, menatap rumah berpagar tinggi dengan cat berwarna cream di seberang tempatnya berada.

Bener ini rumahnya?

Jevan memasukkan kembali kertas itu disaku jaketnya. Tadi, cowok itu sempat bertanya dulu dengan Icha, teman satu kelasnya yang kebetulan cewek gaul disekolah. Cewek itu punya pertemanan luas disekolah terlebih lagi cewek itu terkenal akan prestasinya dalam pelajaran bahasa inggris, membuat nama cewek itu sering nampang di mading sekolah. Membuatnya masuk jajaran orang berprestasi dan dikenal banyak orang. Hingga mencari alamat rumah seorang Ayumi Mariska terasa mudah bagi cewek itu.

Jevan membuka helmnya, tangannya menyisir rambutnya yang sedikit acakan. Sekarang, dia harus apa? Cowok itu menatap jam ditangannya, pukul 14:06. Masih terlalu siang untuknya mencari info, apalagi cowok itu tidak tau, bagaimana rupa adik dari seorang Ayumi.

Cowok itu memutuskan duduk dimotor sambil menunggu dibawah pohon seraya memikirkan stategi untuk kembali mendapatkan berita tentang Ayumi.

Anggap saja Jevan kepo, akan kehidupan Ayumi. Jevan tidak mengelak. Selain karena tuntutan tugasnya sebagai ketua eskul Gemma, cowok itu tidak menampik bahwa sejujurnya ia juga penasaran dengan Seorang Ayumi. Cewek yang terkenal kasar dengan julukan  'bad girl' itu.

Tiba-tiba mata Jevan mendapati pagar rumah itu terbuka disusul dengan kursi roda yang tengah diduduki seorang cewek cantik dengan senyuman diwajah serta Ayumi yang tengah berdiri disebelah wanita paruh baya.

Mata Jevan menyipit saat melihat tiba-tiba saja wanita paruh baya itu yang Jevan yakini, mama si Ayumi, masuk kembali kedalam rumah. Dilihatnya Ayumi berjongkok didepan kursi roda sambil mendongak, sesekali berbicara pada cewek yang terlihat lebih muda dari Ayumi.

Jangan-jangan..

Jevan tersenyum miring, tangannya dengan reflek mengambil handphone disaku jaketnya hendak memfoto namun urung dilakukannya karena tiba-tiba Ayumi menoleh kearahnya. Menangkap basah dirinya!

Mampus gue!

📷📷📷

"Kak, Kita ketaman yah."pinta Arima dengan wajah memelas.

Arima baru saja siuman, dan sekarang? Adiknya itu meminta diantar ke taman. Ayumi menggeleng pelan, tidak setuju.

"Kamu istirahat dulu. Besok-besok aja ketamannya." Ayumi menarik selimut hingga menutupi tubuh Arima sebatas dada.

"Kak, please." Arima menahan selimut itu tanpa melepaskan tatapannya pada Ayumi. "Rima sesak disini."

Ayumi terdiam. Cewek itu menghembuskan napas pelan, lalu mengangguk. Ayumi menatap raut wajah adiknya yang berubah senang hingga membuat bibirnya tertarik sedikit keatas.

Ayumi pun membantu Arima untuk duduk dikursi roda, namun baru saja cewek itu hendak mengajak Arima keluar, mama muncul dari balik pintu dengan ekspresi terkejut.

"Mau kemana, kalian?"tanya mama bingung.

"Mau ketaman ma."

"Taman? Adik kamu baru aja sadar, dan kamu udah mau bawa dia ketaman."ucap mama sedikit kesal.

"Ma."

"Iya, sayang."ucap mama berjongkok didepan kursi roda Arima.

"Aku sesak dikamar. Boleh ya, ketaman sama kak Yumi?"

Mama terdiam namun tak lama mengangguk. "Tapi bentar aja ya. Jangan lama-lama."

"Kamu jagain adik kamu."ujar mama sambil menatap Ayumi lembut.

Ayumi mengangguk pelan. "Iya ma."

"Sini, biar mama yang bawa adik kamu sampe pagar." mama mengganti alih Ayumi untuk mendorong Arima yang masih saja tersenyum.

"Inget, jangan lama-lama. Polusi diluar gak baik untuk adik kamu."ucap mama saat mereka sudah didepan pagar rumah.

"Iya ma."

"Mama masuk dulu ya."

Ayumi menatap mamanya yang masuk kedalam rumah.

Ayumi menatap mamanya yang masuk kedalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak."panggil Arima sambil meraih tangan Ayumi dan membuat cewek itu tersentak kaget.

"Ya, kenapa?"tanya Ayumi lembut.

Ayumi menaikkan alisnya saat melihat adiknya itu hendak mengucapkan sesuatu namun ditahannya.

"Kenapa? Kamu sakit."

Ayumi segera mengecek dahi Arima namun tidak merasakankan apapun. Suhu badan adiknya normal.

"Kamu kenapa dek?"tanya Ayumi sedikit khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa dek?"tanya Ayumi sedikit khawatir. Namun, Arima tampaknya tidak begitu mendengarnya karena adiknya itu sibuk memandang dibelakangnya.

"Liatin apa si—."ucapan Ayumi terpotong begitu saja saat matanya menangkap seseorang yang tengah duduk diatas motor memandand kearahnya.

Cowok itu!



Tbc

Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang