Cover by @karhadid
Part 43-end di PRIVATE
Follow sebelum membaca
Ayumi Mariska
Cewek tercantik di SMA Gemilang. Idola sekolah. Punya follower terbanyak satu sekolah. Namun semua orang tahu bahwa Ayumi adalah Pembully sejati. Sehingga membuatnya dita...
Shilla sudah menduga hal ini akan terjadi, meski sejauh manapun dirinya berlari. Meski kenyataan bahwa Shilla akan sering bertemu dengan gadis itu tak pernah terbayangkan olehnya.
Shilla telah melangkah dan berusaha keluar dari bayang-bayang yang menghantuinya, namun gadis itu lupa bahwa masih ada seseorang yang bisa membuatnya harus jatuh untuk kesekian kali.
Gadis berambut pendek itu berlari cepat menyusuri koridor sekolah. Wajah khawatir jika ketahuan, ketara dari Shilla.
Shilla berbohong untuk kesekian kalinya pada Ayumi. Menemani abangnya membeli gitar adalah hal kesekian yang akan Shilla lakukan sebab Saga baru saja membelinya bersama teman satu grup band nya.
Shilla tidak ingin siapapun mengingat kenangan buruk miliknya, namun sepertinya tuhan memberikan jalan bahwa kesalahannya harus terbongkar sekarang oleh orang yang baru saja mengejutkannya dengan pindah kesekolah ini.
Dan orang itu kini sudah dihadapannya. Memergokinya yang baru saja sampai dibawah tangga sekolah.
"Hai." sapa orang itu dengan senyum yang sama seperti dulu, membuat wajah Shilla berubah pias.
Bulu kuduk Shilla meremang. Gadis itu menoleh kanan-kiri, memastikan tidak ada seorang pun melihatnya disini bersama gadis "terjahat" yang pernah dia kenal.
"Ya ampun. Gue ngerasa suprise banget liat lo disini."
Shilla sontak membawa gadis itu ketempat sepi, menghempaskan tangan gadis itu dengan cepat. Karena Shilla tidak ingin berurusan lagi, dengan gadis itu. Gadis itu bersidekap, menatap Shilla dengan wajah tengil yang sama.
"Apa kabar? Udah berapa tahun kita gak bertemu, ya?" tanya gadis itu.
Shilla mengepalkan tangannya geram.
"Kalo gue liat sendiri, kayaknya lo baik-baik aja. Selama empat tahun ini." sambung gadis itu dengan tatapan meremehkan.
"Kenapa lo pindah kesini?" tukas Shilla, marah.
"Kenapa? hmm.. Kenapa ya?" Gadis itu menatap tajam Shilla. "Mungkin gue pengen ngasih lo suprise."
"..." Shilla menatap diam gadis dihadapannya.
"Well, gue rasa ini adalah pertemuan paling romantis yang pernah gue alamin." gadis itu mengibaskan rambutnya kebelakang. "Dan berhubung gue harus liat pacar gue, hari ini lo bebas seperti yang lo mau."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue gak butuh bebas dari lo. Gue bisa bebas dengan cara gue sendiri!" ucap Shilla.
"Itu dulu. Sekarang, gue bakal bikin orang-orang kayak kalian hancur berkeping-keping."
Shilla menatap tajam gadis yang kini sudah beranjak meninggalkannya, namun, langkah gadis itu terhenti seiring dengan gerakan memutar badan dan tatapan tajam milik gadis berambut panjang itu, memandangnya sama. Sama-sama benci.
"Oh, gue lupa. Gimana kabar dia?"
Terkutuklah, lo Brita!
💠💠💠
Arima mengintip dari balik tirai jendela kamarnya saat mendengar suara kendaraan berhenti tepat didepan rumah. Gadis itu menatap penasaran mobil yang terparkir di depan pagar, hingga seseorang menjawab keingintahuannya dengan keluar dari balik kemudi dan berputar mengitari mobil itu.
Arima menahan napas saat melihat Jevan membuka pintu untuk kakaknya, Ayumi. Arima segera menutup tirai kamarnya, berusaha keras untuk tidak memikirkannya.
Sejak awal, Arima sudah tau ada yang beda dari tatapan Jevan pada kakaknya. Namun, tetap saja Arima merasa kenal, dengan wajah milik Jevan yang baru ditemuinya itu. Wajah, ucapan Jevan mampu membuatnya berdebar, seakan hal itu memang benar.
Dan lagi, mimpinya kemarin membuatnya harus berpikir keras seharian ini. Percakapan dimimpinya masih teringat jelas oleh gadis itu. Percakapan yang tanpa sadar membuatnya menangis ditengah tidurnya.
Memorinya yang hilang, membuatnya juga harus kembali mengingat semuanya.
Dari pelaku yang kata kakaknya mendorongnya dari tangga hingga sosok yang akhir-akhir ini muncul di mimpi nya.
Gadis itu terkesiap kaget saat pintu kamarnya terbuka, menampakkan wajah Ayumi yang tersenyum simpul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kakak udah pulang?" tanya Aroma dengan senyum lebarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan Arima tau, jika hidupnya sudah terlalu bergelung dengan kepura-puraan.