Bab 50

1.9K 110 2
                                    

Kupikir hanya cinta
Nyatanya, sahabat pun mampu menabur luka.






“Ayumi!!”

Masih dengan napas yang ngos-ngosan. Shilla berlari menghampiri Ayumi yang berdiri menatapnya.

“Capek banget, gila.” Shilla menyentuh pundak Ayumi pelan. “Kurang jauh lo kesini, Mi.”

Shilla menyodorkan tas Ayumi yang dipegangnya. “Hari ini lo bolos dua pelajaran, dan itu mecahin rekor selama tiga tahun ini. Untung guru tau lo pingsan. Kalo gak, nyokap lo pasti marah.”

Ayumi mengambil tasnya tanpa melepaskan tatapannya pada Shilla.

“Shill.”

“Hmmm..” Shilla menatap Ayumi bingung.

“Kenapa lo kesini?”

Shilla mengaruk telinganya, bingung. “Kelas udah bubar. Gue nyariin lo lah. Emang selain gue, siapa yang mau ngasih ini tas? Anak kelas mah pada takut sama lo. Gue juga mau ikut lo pulang.. biasa, liat adik cantik lo.” Jeda sebentar. “Lo.. kenapa nanya gitu?”

“Bukan mau ngecek ponsel gue?”

Ayumi menampilkan laman instagram di ponselnya yang sukses membuat Shilla membulatkan mata, terkejut.

“Berita ini.. bener kan?”

Bibir Shilla mendadak kelu. Gadis itu hanya mematung melihat Ayumi yang mengangguk.

“Arima penyebab kematian Jevin.” Ayumi mematikan layar ponselnya dan menatap tajam Shilla.
“Lo tau itu kan?”

“NGGAK!” Shilla berteriak. “Bukan.. i..itu bohong. Bukan Arima pelakunya!”

“Gue gak tau.” Ayumi mencengkram erat ponsel ditangannya. “Arima bukan orang yang kayak itu. Tapi lo–”

“–gue bahkan gak pernah sadar kalo lo orang yang gue cari selama ini.”

“Yum, g

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Yum, g..gue bisa jelasin.” ucap Shilla gemetar. Dan entah sejak kapan, air matanya turun.

“Bukan cuma gue, Arima, nyokap gue, semuanya. Lo berakting seolah-olah lo adalah kakak yang baik buat adik gue yang cacat.”

“Yum...i. ini gak seperti yang lo denger! Brita jahat yum, dia pengen nyelakain Arima!”

Ayumi memandang lurus Shilla, tajam. “Hari itu, hari dimana lo menawarkan diri buat jemput Arima di sekolahnya. Lo dorong dia dari tangga, kan?”

***

“Lo bawa uang berapa?”

“Segini.” Shilla menyodorkan uang lipatan dari saku jaketnya. “Pas kan?”

Idola [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang