Cover by @karhadid
Part 43-end di PRIVATE
Follow sebelum membaca
Ayumi Mariska
Cewek tercantik di SMA Gemilang. Idola sekolah. Punya follower terbanyak satu sekolah. Namun semua orang tahu bahwa Ayumi adalah Pembully sejati. Sehingga membuatnya dita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penasaran itu adalah awal sebuah rasa yang sering disebut cinta. Percaya?
—Idola—
"Jadi jagoan boleh den, tapi jangan sampe babak belur gini. Kalo bapak sama ibu tau kan berabe."
Jevan meringis saat kapas dengan obat merah itu menempel di bawah matanya yang membiru. Cowok itu sesekali mengaduh, membuat bi Tiem segera meniup-niup wajah anak majikannya itu pelan.
"Mereka gak bakal tau kalo bibik gak kasih tau."ucap Jevan sambil mengambil kaca yang terletak dimeja. Cowok itu mendesis pelan saat menyadari wajah tampannya sudah tidak berbentuk, lebam sana-sini.
"Loh kok gitu? Kenapa ibu sama bapak gak boleh tau den?"tanya bi Tiem sembari memasang handsaplast untuk menutupi luka disekitar lebam.
"Entar mereka marah."jawab Jevan seadanya.
Bi Tiem mengangguk pelan. "Oh, begitu toh. Tapi den, bibik mau tanya."
"Apa?"
"Aden berantem karena pacarnya ya?"
Jevan yang tengah meminum jus buatan bibik tadi langsung terbatuk-batuk, terkejut. Bibik yang melihat anak majikannya itu langsung menepuk-nepuk punggung Jevan.
"Aduh aden, ya mbok minum tuh pelan-pelan."ucap Bi Tiem panik.
"Emang bibik pernah liat aku bawa cewek? Atau bawa cewek kehadapan bibi?"
Bi Tiem menggeleng. Jevan yang melihat tingkah pembantunya itu hanya mengigit bibir bawahnya, gemas. Cowok itu merasa bahwa pembantunya makin lama makin lelet.
"Ya artinya aku jomblo bik. Jomblo!!"
Jevan bersyukur dirumahnya hanya ada dirinya dan bi Tiem, pembantunya yang selalu mendengarkan ceritanya. Kedua orang tuanya bekerja hingga terlihat jarang dirumah bahkan Jevan hanya bisa bertemu saat mereka sarapan bersama. Khas anak yang punya orang tua kaya atau kalian sebut tidak pedulian pada anaknyasendiri.
"Oalah.. Ternyata aden gak laku toh."ucap bi Tiem manggut-manggut.
Jevan menghela napas kasar. "Bukan gak laku bik, belum ada yang pas."
"Sama aja itu den, sama-sama gak ada pacar."ujar bi Tiem tertawa.
Jevan mendengus sebal, ini pembantunya kenapa jadi menghinanya kayak gini?