"Aku yakin kamu adalah orang yang ditakdirkan untukku, aku akan selalu mencintaimu sampai kapanpun,"
~ Orion Angkasa Putra ~
Pagi hari, Orion sudah berada di SMA Galaksi. Dia sengaja datang lebih pagi, karena ingin ke perpustakaan seperti biasanya, dia sangat menyukai buku karena memang dia salah satu murid paling pintar di SMA Galaksi. Selain, dibidang akademis Orion juga sangat berbakat di berbagai ekstrakurikuler seperti musik dan basket.
Sesampai di perpustakaan, Orion langsung membaca sebuah buku yang menurutnya menarik dibaca bukan seperti anak-anak lain yang pagi-pagi sudah nongkrong di kantin.
Orion di perpustakaan melihat orang yang sangat dia benci, Aries. Ya,cowok itu bernama Aries Pradipta, cowok yang selalu menjadi saingan Orion dari awal masuk SMA Galaksi. Hampir di semua mata pelajaran nilai mereka hanya berbeda tipis, Orion sangat tidak menyukai Aries bukan tanpa alasan. Orion sebenarnya mempunyai masalah tersendiri dengan teman sekelasnya itu. Hingga akhirnya, dia tak mau terlalu akrab dengan Aries.
"Ish kenapa gue harus ketemu dia terus sih, " cicit Orion melihat keberadaan Aries yang sudah duduk di salah satu kursi di perpustakaan.
Aries sebenarnya selalu berusaha bersikap baik kepada Orion, karena dia tak pernah menganggap Orion saingannya. Aries tersenyum ke arah Orion. Namun, Orion memalingkan muka karena malas berhadapan dengan Aries.
"Tuh anak masih aja benci sama gue, dia masih aja nyangka gue saingannya," kata Orion melihat kepergian Orion yang mencari tempat duduk yang sepi di perpustakaan.
Orion duduk di pojokan perpustakaan, Orion memang sangat menyukai tempat yang sepi. Saat Orion serius membaca buku, tiba-tiba handphonenya bergetar tanda ada pesan whatsapp masuk.
From : 08574*******
"Jangan harap hidup loe akan tenang Orion, karena loe udah merebut apa yang seharusnya jadi milik gue."
Orion kesal mendapat pesan seperti ancaman setiap hari, dia tak tahu siapa yang mengirim pesan itu selama beberapa bulan ini. Dia berusaha tak memikirkan. Namun, hatinya tak tenang dengan isi pesan itu yang seperti mengancamnya.
Ingin rasanya Orion melempar handphonenya, tapi itu tak mungkin karena dia tak mau merusak barang yang dia miliki.
"Gue harus sabar, ini pesan pasti cuma iseng. Gue nggak boleh ngeladeni pesan ini, nih orang emang sengaja mau bikin emosi," batin Orion mencoba bersabar setelah membaca pesan itu.
Orion berdiri untuk kembali ke kelasnya, karena sebentar lagi bel masuk berbunyi tanda dia harus mengikuti pelajaran.
***
Jam istirahat, Orion berjalan menuju Kantin bersama dengan Mars sepupunya. Namun, tanpa diduga ada seseorang yang menabraknya karena orang itu tak melihat jalan saat sedang mengobrol asyik dengan teman-temannya.Bruk...
Seseorang itu bertabrakan dengan Orion dan merasa kesakitan telah bertabrakan dengan Orion, Orion hanya diam menatap tajam seseorang itu.
"Maaf.. A-aku nggak sengaja," kata orang itu menatap kaget kepada Orion yang sedang menatapnya dari atas sampai bawah.
"Lain kali kalau jalan pakai mata dong, Dek," kata Mars yang berada di samping orang itu.
Orion menatap nametag orang itu,lalu kembali menatap orang itu dari atas sampai bawah. "Ara Deandra.K," kata Orion menatap gadis itu yang dia ingat pernah mengatai-ngatainya saat masa orientasi kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...