"Hanya dengan ini aku bisa bertahan, mungkin ini tak akan bertahan lama. Namun, aku yakin bisa melewati semuanya dengan baik,"
~ Ara Deandra Khanza ~
"Karena gue nggak mau kejadian seperti kemarin terjadi sama lo, nanti bawa-bawa nama gue lagi," kata Orion yang ada dihadapan Ara.
Ara hanya diam, dia mengingat Kakak kelasnya itu tidak mau ada orang yang memanfaatkan kedekatannya dengan Orion lagi. Aluna yang melihat dan mendengar perkataan Orion tersenyum. Dia tahu, sepupunya itu memang sangat perhatian walaupun kelihatannya terlihat dingin. Namun, Aluna bisa melihat Orion mempunyai perhatian lebih kepada Ara.
"Ayo!" Orion menarik Ara untuk ikut dengannya, sedangkan Aluna mengikuti dari belakang.
Setelah sampai di parkiran, Orion meminta Aluna duduk di depan dan di sampingnya. Sedangkan, Ara duduk di jok belakang mobil Orion. Ara sadar dia hanya menumpang, sehingga Orion menyuruhnya duduk di sana.
Mata Orion beberapa kali memperhatikan Ara lewat kaca spion mobilnya, entah kenapa dia ingin memastikan bila gadis itu tenang. Ya, Ara memang terlihat biasa saja. Hanya saja, gadis itu terlihat kesal. Mungkin karena perlakuannya yang memaksanya ikut dengannya. Orion sadar itu tindakan pemaksaan, namun dia tak mau bila ada kejadian buruk menimpa gadis itu.
Beberapa menit kemudian. Akhirnya Ara sampai di depan kost-nya, dia mengucapkan terima kasih kepada Orion dan Aluna. Namun, seperti biasa hanya dibalas anggukan oleh cowok itu, berbeda dengan Aluna yang memang selalu terlihat baik dan ramah kepada Ara.
"Hati-hati, ya, Kak."
"Pasti! Kamu istirahat ya, Ra." Aluna tersenyum kepada adik kelasnya itu, lalu dia melambaikan tangan kepada Ara.
***
"Rion, kamu kelihatan aneh banget. Kamu kayak khawatir sama Ara, emang ada apa sama dia?" tanya Aluna yang duduk di samping Orion.
Orion hanya diam sambil memakan makanan kesukaannya di sebuah restoran. Ya, mereka sekarang ada di sebuah tempat makan. Aluna terlihat sangat penasaran dengan sikap Orion terhadap Ara.
"Rion, jawab pertanyaan bisa kali! Aku penasaran, kayaknya ada yang kamu sembunyiin dari aku, kalau kamu ada masalah bisa cerita sama aku," kata Aluna terus mendesak Orion.
Orion berusaha tak mengatakan apapun yang sebenarnya dia khawatirkan. Dia tak mau bila sepupunya itu tahu bila dia sering mendapat teror dari seseorang misterius.
"Gue mau ke toilet bentar, lo jangan kemana-mana!" kata Orion seraya memperingatkan Aluna.
Aluna mendengkus kesal. "Emang aku anak kecil? Sampai harus diperingatin jangan pergi!"
Tanpa diduga, saat Orion pergi. Dia lupa membawa ponselnya, dan tanpa sengaja ada pesan masuk ke dalam handphone Orion. Aluna yang ada di sana melihat dan merasakan getaran ponsel sepupunya itu. Awalnya dia tak berminat membuka pesan itu, namun rasa penasarannya membuat dia memberanikan membuka pesan itu.
From : Who Are You?
Ingat perkataan gue, dia akan menjadi sasaran gue. Karena, gue nggak akan mau hidup lo tenang, Orion Angkasa Putra!"Jadi...."
Aluna kaget melihat isi pesan itu. Dia rasanya kesal, selama ini Orion menyembunyikan semua itu darinya. Harusnya sepupunya itu, memberitahunya atau meminta bantuan kepadanya. Tidak hanya diam, bertindak sendiri untuk mengatasi masalahnya. Karena, semua masalah itu harus diselesaikan dengan bantuan orang lain. Apalagi, Aluna tahu masalah Orion sangat serius seperti yang pernah dia alami.

KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...