"Hati gue udah terkunci, tapi bisa terbuka lagi kembali bila ada orang spesial yang membukanya."
~ Orion Angkasa Putra ~
Seorang laki-laki duduk di balkon rumahnya sambil menatap langit malam, dia memandangi bintang-bintang yang bersinar kelap-kelip di langit malam. Orion Angkasa Putra nama laki-laki itu, dia sangat menyukai rasi bintang makanya dia selalu meluangkan waktu melihat rasi bintang di langit malam. Ya namanya juga di ambil dari nama rasi bintang yang bernama Orion.
Hatinya beberapa bulan ini terasa gundah karena dia baru saja di tinggalkan oleh kekasih yang dia sangat sayangi, dia sangat terpukul karena kekasihnya meninggal di saat dia sangat mencintai gadis itu, dan dia baru saja merasakan yang namanya cinta.
Dia sudah bertekad untuk tidak mudah membuka hatinya untuk gadis lain semenjak kehilangan kekasihnya, dia sengaja menutup hatinya karena dia masih sangat terpukul dengan kepergian kekasihnya. Hatinya juga belum ikhlas di isi oleh cinta gadis lain selain gadis yang sangat dia cintai, Sagitta Anastasya - gadis yang merupakan kekasih hati orion yang sudah meluluhkan hati orion yang sangat keras seperti bongkahan es yang berada di kutub es yang mungkin hanya bisa pecah berantakan bila di tabrak oleh kapal mewah seperti kapal yang di ada film TITANIC.
Orion bukan tipe laki-laki yang mudah di taklukan karena memang sifatnya yang dingin, membuatnya susah untuk jatuh cinta. Tapi setelah Sagitta gadis manis itu bisa meluluhkan hatinya, Orion bisa menghangat saat menjalin hubungan dengan Sagitta. Namun, secara tiba-tiba Sagitta meninggal membuat Orion merasa bersalah karena menurutnya kepergian Sagitta berhubungan dengannya.
"Andai saja waktu bisa di ulang, gue nggak akan biarin dia pergi.Andai saja... " kata Orion memandangi bintang-bintang di langit.
Baru saja Orion ingin melanjutkan kata-katanya handphonenya bergetar ada pesan whatsapp masuk, Orion langsung membuka pesan itu.
From : 08574*******
"Hatimu memang sakit, tapi ada orang lain yang lebih sakit. Inget itu ORION. Bukan hanya dia yang akan meninggalkanmu tapi gue akan membuat orang-orang membenci dan meninggalkanmu."
Orion kaget saat membaca pesan itu, pesan yang selama beberapa bukan ini sering dia terima. Awalnya Orion hanya menganggap pesan itu hanya pesan iseng. Namun, setelah kepergian Sagitta, Orion merasa was-was melihat isi pesan yang membuatnya semakin bersalah atas kepergian Sagitta.
Orion menatap foto yang ada di galeri handphonenya yang menampakan fotonya saat bersama Sagitta, hati Orion semakin teriris saat mengingat kepergian Sagitta.
"Rasanya aku ingin menyusulmu, aku tak mungkin bisa sebahagia dulu saat masih bersamamu. Apa aku akan bisa menemukan orang yang sepertimu lagi karena kamu adalah orang yang paling spesial di hatiku." Orion menatap fotonya saat bersama dengan Sagitta kekasihnya itu.
Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Orion, membuat Orion kaget dan menoleh ke arah orang yang baru saja menepuk bahunya, "Mars? loe ngagetin gue aja. Loe ngapain kesini?" tanya Orion menatap Mars yang tiba-tiba ada di sampingnya.
Mars ikut duduk bersama Orion di balkon rumah Orion, "Emang gue nggak boleh kesini, lagian kan loe sepupu gue sekaligus sahabat gue. Lagian loe galau mulu, jangan galau mulu dong bro, " kata Mars melirik Orion yang sudah menatap langit lagi.
"Sepertinya loe balik lagi jadi Orion yang dingin seperti kulkas, coba deh loe buka hati buat cewek lain." kata Mars berusaha menasehati Orion untuk membuka hatinya untuk orang lain.
"Hati gue udah terkunci, tapi bisa terbuka lagi kembali bila ada orang spesial yang membukanya." kata Orion masih fokus menatap bintang di langit.
Mars tersenyum mendengar perkataan saudaranya itu, "Gue tunggu saat itu, karena gue yakin akan ada cewek yang mampu buka hati loe lagi bro," kata Mars.
***
Disisi lain ada gadis yang sedang menulis di diarynya, gadis itu menulis sesuatu yang akan di lakukannya yang baru saja akan masuk ke sekolah menengah atas (SMA). Ya gadis itu baru saja berhasil mendapat beasiswa masuk salah satu SMA terfavorit di kota Jakarta, SMA Galaksi."Akhirnya aku bisa masuk sekolah itu juga, sesuai apa yang aku rencanakan. Apa aku bisa melakukan misiku ini,semangat Ara kamu pasti bisa!" kata gadis itu yang ternyata bernama Ara Deandra Khanza.
Tiba-tiba saat Ara sedang berbaring di ranjangnya, handphonenya bergetar ada sebuah panggilan masuk. Ara menatap layar handphonenya itu dengan cemberut saat melihat nama yang tertera di sana."Ish Mama ngapain telfon aku sih, pasti dia mau ngomong panjang lebar nasehatin aku," kata Ara lalu menggeser tombol hijau di layar handphonenya.
"Halo Mah, Assalamua'alaikum.."
"Wa'alaikumsalam, nak kamu lagi ngapain? Udah makan kan? Jangan lupa makan ya ingat kesehatan kamu."
"Iya Mah, oh ya Mah udah dulu ya, Ara sibuk banget nih soalnya harus ngurusin tentang keperluan MOS(Masa Orientasi Siswa) Ara, Assalamua'alaikum.."
Ara langsung menutup telfon dari Mamanya yang sebenarnya belum selesai berbicara karena Ara tak mau berlama-lama berbicara dengan Mamanya itu, karena akan menjadi panjang bila terus meladeni Mamanya itu.
"Ish kebiasaan banget Mama, emang Ara anak kecil apa yang harus terus di bilangin soal Makan. Aku bisa jaga diri sendiri, apalagi sekarang aku udah ngekos biar nggak di anggap anak kecil lagi dan aku nggak mau selalu di manjain sama Mama." gerutu Ara kesal mengingat Mamanya sangat over protective kepadanya.
Ara membuka foto yang ada di dalam kopernya, "Aku akan melakukan apa yang sudah aku bilang, terutama untuk bisa dekat dengannya." kata Ara memandangi foto itu.
"Aku tahu tak mudah bagiku untuk melakukannya, tapi aku akan berusaha melakukan itu yang sudah aku rencanakan." kata Ara.
Ara menutup matanya karena memang hari sudah larut, waktunya dia untuk tidur karena besok dia harus mengikuti MOS(Masa Orientasi Siswa) di SMA Galaksi.
***
Ara berangkat ke sekolah barunya yang bernama SMA Galaksi lengkap dengan atribut MOS (Masa Orientasi Siswa) nya seperti tertera dalam peraturan MOS (Masa Orientasi Siswa).Ara yang baru saja turun dari kendaraan umum tepat di depan pintu gerbang, langsung berlari karena takut terlambat mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa).
Namun tanpa di duga karena dia terburu-buru dia menabrak seseorang yang baru saja keluar dari mobil yang berada di parkiran.
Bruk...
Ara terjatuh saat menabrak seseorang itu, dia berusaha membenarkan penampilannya yang sedikit berantakan sambil sedikit menggerutu kesakitan.
"Ish kenapa pakai acara jatuh sih, sakit lagi nih lengan. Pasti lecet deh..." Ara merasakan sakit di lengannya yang sedikit lecet.
Ara melirik sedikit ke arah sepatu orang yang tabrakan dengannya, saat Ara berdiri ternyata orang itu sudah berjalan lagi tanpa memedulikannya yang terjatuh kesakitan.
"Woi, jadi orang sombong banget sih!Dasar cowok songong!" teriak Ara dari kejauhan saat melihat orang yang bertabrakan dengannya pergi begitu saja.
Namun orang itu tetap berjalan tanpa memedulikan teriakan Ara, membuat Ara semakin kesal dengan sikap orang itu yang tidak bertanggung jawab.
"Siapa sih tuh cowok? Awas aja nanti kalau ketemu tuh orang, aku akan kasih dia pelajaran," kata Ara memerhatikan cowok itu dari kejauhan.
Bersambung...
14042018
Love,
NunulChusnul
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...