8. Cowok Dingin

2.1K 132 171
                                        


"Kenapa semua harus seperti ini, aku nggak akan menyerah untuk mendapatkannya."

~ Ara Deandra Khanza ~

"Rion, udah nggak usah ngelamun. Baper mulu, jangan di situ nanti loe tambah nggak bisa move on. Nanti, loe kesurupan kalau di situ. Nanti loe masuk berita radio Galaksi," kata seseorang mengagetkan Orion.

Orion menoleh ke arah orang yang tiba-tiba mengagetkannya, dia sedikit kesal melihat orang itu yang menurutnya sangat cerewet dan petakilan. Dia mengenal orang itu sejak lama, namun dia memang jarang meladenin omongannya yang menurutnya receh.

"Kalau ada berita seperti itu, itu pasti loe yang nyebarin. Aquila! Awas minggir!" kata Orion pergi meninggalkan temannya itu.

Aquila yang tahu betul sikap Orion, hanya mengerutu kesal mendapat respon tak menyenangkan dari Orion yang merupakan teman sekelasnya dari SMP.

Ternyata dari dalam ruang musik, ada yang memperhatikan percakapan Orion dan Aquila yang memang sekelas. Orang itu memang sedang mencari tahu semua tentang Orion.

Aku bisa tanya-tanya sama cewek tadi, dia kayanya sekelas sama kak Orion. Tadi, kalau nggak salah namanya Aquila. Ya pasti kakak tadi namanya Aquila, dia kelihatannya dekat sama kak Orion, batin seseorang itu.

Tiba-tiba ada yang mengagetkan gadis yang sedang memperhatikan Orion yang sudah menjauh dari depan ruang kesenian.

"Loe nggak main-main kan masuk ekskul musik? Ara Deandra K," kata seseorang yang baru saja datang dan mengagetkan gadis itu.

Ara menatap kesal orang yang mengagetkannya itu, dia melihat orang itu jadi teringat dengan Orion yang selalu dingin dengannya.

"Aku serius kak, mohon bantuannya kak," kata Ara menatap cowok itu.

Ara menatap nametag cowok itu, dia berpikir kalau cowok itu tidak jauh berbeda dengan Orion. Namun, dia berpikir pasti cowok itu sangat menyukai dunia musik sama sepertinya.

"Kak Altha pasti suka banget sama musik ya, kalau iya aku mohon bantuannya ya," kata Ara menatap Altha yang sudah duduk di bangku di depan piano yang ada di ruang kesenian.

"Iya," kata Altha singkat tanpa menatap Ara.

Ara mendengus kesal melihat ekspresi Altha yang tidak jauh berbeda dengan Orion, Ara memperhatikan Altha yang sudah fokus memainkan piano. Dia kagum dengan Altha yang bisa memainkan piano dengan mudah, menciptakan sebuah Alunan musik. Hatinya terenyuh mendengar alunan musik yang Altha mainkan, terlihat sekali bila Altha sangat menghayati musik dari piano itu.

Kayanya kak Altha emang jago banget main piano. Tapi, sayang dia keliatan dingin mirip kak Orion. Sumpah permainan piano kak Altha bagus banget, aku aja nggak bisa sebagus itu. Aku emang bisa main piano, tapi nggak sejago kak Altha. Batin Ara memperhatikan permainan piano Altha.

Saat Altha sedang fokus memainkan alunan piano itu, anak-anak ekstrakurikuler musik yang lain berdatangan membuat Ara tak fokus melihat ke arah Altha lagi. Alunan piano Altha memang terbaik di Galaksi, Ara kagum dengan sosok Altha. Ya! Hanya mengagumi bukan berarti ingin mencari tahu tentang sosok pribadi Altha.

"Ra, loe kok udah sampai sini duluan sih! Nggak nunggun kita berdua," kata Cherry yang langsung duduk di sebelah Ara.

"Dih, Ara kan tadi selesai ulangannya awal. Lah kita paling terakhir Cherr, lagian loe tadi minta gue tungguin loe! Kalau nggak pasti aku udah di sini dari tadi sama Ara lihatin kak Altha yang aku dengar jago main piano. Dan, terbukti sekarang alunan piano dari kak Altha sumpah keren banget," kata Beby yang matanya fokus memperhatikan Altha yang sedang memainkan piano.

ORION [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang