18. Lagi Syantik

1.6K 96 130
                                        


Lo memang sekarang belum bisa buka hati lo itu, tapi suatu saat nanti akan ada seseorang yang bisa membuka hati lo lagi.

~ Mars Adijaya Putra ~











"Rion, itu surat dari siapa?" tanya Mars.

Orion terdiam sejenak, lalu dia segera memasukan surat itu ke dalam saku celananya. Dia tidak mau, ada orang mengetahui bila dirinya ada yang meneror, cowok itu selalu menutupi semua yang bisa membuat orang di sekitarnya khawatir.

"Surat iseng Mars, biasalah lo tahu kan gue sering diisengin orang." Orion berusaha memberi alasan yang tepat untuk membalas pertanyaan Mars.

"Oh gitu ya udah, lanjutin minumnya. Ngomong-ngomong Aries beneran lagi pedekate sama Ara? Lo nggak cemburu, Rion?" kata Mars.

"Nggak, ngapain cemburu? Gue sama cewek itu kan nggak ada hubungan apa-apa, lo tahu kan tipe cewek yang gue suka kayak apa? Dan sampai saat ini posisi Gitta belum ada yang bisa gantiiin." Cowok itu menjelaskan bila dirinya tidak menyukai gadis seperti Ara.

Mars tersenyum, dia tahu bagaimana karakter cowok yang ada di depannya itu yang merupakan sepupunya.

"Hati-hati Rion, lo memang sekarang belum bisa buka hati lo itu, tapi suatu saat nanti akan ada seseorang yang bisa membuka hati lo lagi." Mars berusaha mengingatkan sepupunya itu.

Orion mendengkus kesal mendengar perkataan Mars itu, dia memang sengaja menutup hatinya untuk sekarang ini karena dia belum siap untuk membuka hatinya.

"Mending kita pulang, Mars." Orion mengalihkan pembicaraan agar sepupunya tak membahas tentang surat itu lagi.

***
Keesokan harinya, Orion seperti biasa berangkat ke sekolah bersama dengan Mars. Namun, baru saja dia sampai di parkiran tiba-tiba ada seseorang memberikan sebuah bungkusan misterius yang Orion yakin itu dari peneror itu lagi.

"Permisi Mas, tadi ada seseorang menitipkan ini buat Mas Orion." Seseorang itu yang ternyata Satpam Galaksi memberikan barang yang dititipkan kepadanya.

Cowok itu langsung menerimanya dengan cepat, lalu memasukan bungkusan itu ke dalam mobil. Mars yang ada di samping Orion hanya diam memerhatikan tingkah laku sepupunya itu yang sedikit aneh.

"Rion, akhir-akhir ini kok gue lihat lo sering dapat kiriman sesuatu ya? Sebenarnya itu kiriman dari siapa sih?" tanya Mars yang penasaran.

Orion tak menjawab pertanyaan Mars, dia melenggang pergi meninggalkan Mars yang masih berdiri di dekat mobilnya.

"Rion, lo hutang penjelasan sama gue! Gue penasaran sama orang yang ngirim bungkusan itu." Mars mengejar Orion yang sudah berjalan di depannya.

Sesampai di kelas Orion kaget meihat sesuatu ada di laci mejanya, dia tahu itu pasti salah satu kiriman dari peneror itu.

Siapa sih yang iseng ngirim teror sama gue! Batin Orion.

Cowok itu membuka surat yang ada di laci mejanya itu.

Lo masih belum sadar kalau lo dari dulu nggak pantas buat dia! Lo udah bikin dia menderita. Bahkan, karena lo dia meninggal! Orion Angkasa Putra!

Orion meremas surat itu, dia kesal membacanya karena isinya mengingatkannya pada kejadian di mana kekasihnya meninggal. Dia merasa bersalah kepada Sagitta, tapi dia juga merasa kecewa karena kekasihnya itu saat itu dekat dengan sahabatnya sendiri yaitu Aries.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Orion. "Kebiasaan banget sih, Rion. Lo selalu aja ninggalin gue?" kata Mars.

Dari kejauhan ada seseorang yang memerhatikan Orion, orang itu jujur ingin menyapa cowok itu. Namun, mengingat bahwa cowok itu tak pernah baik kepadanya. Maka dari itu, orang tersebut mengurungkan niatnya itu.

ORION [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang