55. Mengingatkannya

1.2K 68 66
                                    

Gue akan terus mengingatkannya tentang semua yang pernah dia alami. Termasuk kenangan bersama gue yang mungkin memang sengaja dia lupakan. Namun, gue nggak akan membuatnya terkesan dengan cara gue ini.
~ Orion Angkasa Putra ~

****

Beberapa kemudian. Ara mulai masuk sekolah. Dia tersenyum saat bisa masuk ke sekolah, walaupun keadaanya mungkin tak seperti dulu. Dia tak mengingat apapun tentang masa lalunya. Namun, senyumnya selalu terbit saat baru saja masuk ke kelas X IPA 1.

“Ra, gue senang lo udah masuk lagi.” Beby memeluk sahabatnya itu cukup erat, membuat orang yang dia peluk merasa sesak sekaligus bingung.

“Ups... sori, Ra. Gue lupa lo hilang ingatan, ya, katanya? Kita berdua sahabat lo, kita udah kenal lama, gue Beby dan dia Cherry,” kata Beby menunjuk ke arah Cherry.

Ara berusaha tersenyum seraya mengangguk. Dia memang lupa tentang siapa saja orang dia kenal. Tetapi, dia akan berusaha membiasakan dirinya untuk mengingat semua apa yang sudah dia alami.

“Nggak usah canggung gitulah, Ra. Kita bertiga akrab banget lho,” kata Cherry.
Beby dan Cherry menunjukan di sebelah mana tempat duduk Ara. Mereka memang sangat menyayangi sahabatnya itu. “Ayo duduk di sini, Ra? Ini tempat duduk lo, kok.”

“Makasih,” ucap Ara singkat lalu duduk di bangku itu.

****

Disisi lain, ada seseorang yang diam-diam tersenyum mendengar berita tentang Ara yang sudah masuk sekolah lagi. Ketika jam istirahat, dia memutuskan untuk ke kantin lantai satu karena dia yakin gadis itu ada di sana. Dan sekarang, kesempatan untuk menemui Ara.

Namun, baru saja dia keluar dari lift dia menemukan sosok gadis yang dia cari baru saja dari kantin. Gadis itu berjalan dengan membawa ; buku dan minuman di tangannya. Sebuah ide muncul di dalam otak Orion saat melihat Ara akan melaluinya.

Bruk!

“Sori, gue nggak sengaja.” Orion menatap Ara yang sedang memungut minuman dan bukunya.

Orion tersenyum. Dia berusaha mengambilkan buku gadis itu, “Ini, sori ya,” Orion mengamati wajah Ara yang terlihat bingung saat berhadapan dengannya.

“Ma-ka-sih,” kata Ara sedikit gugup.
Setelah itu, Ara kembali melanjutkan perjalanannya tanpa mempedulikan Orion yang masih takjub gadis itu tak mengenalinya. Dengan cepat Orion mengikuti Ara yang memasuki lift menuju lantai dua.

“Lo nggak kenal gue, Ra?” tanya Orion yang sudah berdiri di samping Ara yang sudah ada ruangan besi itu.
Gadis itu hanya mendongak memperhatikan Orion. Namun, dia memang tak bisa mengingat maupun mengenali cowok di sebelahnya itu.

“Siapa, ya?” kata Ara polos.

Orion tersenyum. Dia berpikir itu lucu, tapi otaknya bekerja dan tahu gadis itu memang sedang amnesia karenanya. “Apa perlu kita kenalan lagi?” Orion menyenggolkan bahunya ke bahu Ara. Ara berusaha menggeser berdirinya agar menjauhi Orion, karena dia merasa asing dengan cowok dingin itu.

“Gue Orion Angkasa Putra,” Orion mengulurkan tangannya sembari tersenyum memperhatikan ekspresi wajah Ara.

Namun, belum sempat Ara membalas jabat tangan Orion. Pintu lift terbuka membuat Ara berjalan cepat meninggalkan cowok itu. Membuat Orion semakin penasaran dengan sikap Ara yang sekarang. “Menarik!”

Bukan tanpa alasan berusaha menghindari Orion. Dia mengingat perkataan Mars – tunangannya.

“Nanti kalau ada yang deketin kamu, jangan langsung mau kenalan, ya? Apalagi kenalan sama cowok yang namanya Orion Angkasa Putra!”kata Mars.

ORION [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang