27. Firefly

1.4K 81 41
                                        

Aku akan berusaha membuatmu mencintai musik lagi. Karena, membawamu kembali menyukai musik juga merupakan amanat dari seseorang yang sangat berarti untukku.
~ Ara Deandra Khanza ~

Keesokan harinya, Orion sudah sibuk dengan kegiatannya di perpustakaan. Dia sedang sibuk mempersiapkan proposal yang akan dia gunakan untuk persiapan sebagai ketua OSIS. Tanpa diduga dia melihat sosok Ara yang sedang membaca buku tak jauh dari keberadaannya.
Tuh cewek sengaja ngikutin gue? Kebiasaan banget, udah dibilangin jangan ganggu kenapa dia selalu ganggu gue, batin Orion.

Gadis yang Orion perhatian ternyata sedang fokus membaca buku, dia memang sangat suka menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan. Dia tidak ingin waktunya habis untuk bermain-main karena dia juga harus menjaga prestasinya di sekolah agar beasiswanya tidak hilang.

Orion mendekati gadis itu karena mengira bila Ara mengikutinya. Dia sangat tidak menyukai bila ada seseorang yang mencampuri urusannya.

“Hei! Lo ngikutin gue sampai ke perpustakaan juga? Lo kurang kerjaan banget, sih?” kata Orion di depan Ara yang sedang fokus bersandar di salah satu rak yang ada di sana.

Ara bingung mendengar perkataan Orion yang tiba-tiba ada di dekatnya dengan tatapan tajam, dia tak menyangka bila cowok itu menghampirinya.

“Kak Orion?” kata Ara menatap Orion yang juga menatapnya.

“Nggak usah sok kaget kayak gitu! Lo ke sini karena ngikutin gue ‘kan?” kata Orion menatap tajam Ara.

“Siapa yang ngikutin kakak? Aku lagi baca buku karena bentar lagi ujian jadi aku harus belajar biar aku bisa mertahanin beasiswa aku, Kak.”

"Nggak usah cari alibi deh,” kata Orion.

“Aku nggak bohong kok, Kak. Aku emang murid beasiswa, bukan murid kaya seperti Kak Orion. Makanya aku harus belajar terus biar beasiswa aku bisa bertahan, aku pengen masa depan aku terjamin,” kata Ara.

Mendengar itu, Orion langsung mendengkus kesal. Karena, dia salah sangka terhadap gadis itu. Dia mengira bila Ara mengikutinya, namun setelah dia mendengar penuturan gadis itu dia sadar memang Ara di perpustakaan untuk belajar dia juga melihat gadis itu membaca buku pelajaran dengan serius.
Tiba-tiba ada yang menghampiri Ara.

“Ra, lo kenapa nggak ke kantin?” kata Beby merangkul Ara yang masih berada bersama Orion.

“Eh, ada Kak Orion juga di sini? Kakak lagi belajar juga kayak Ara?” kata Cherry yang menyadari keberadaan Orion.
Orion yang merasa malas meladeni Ara dan kedua sahabat Ara, dia langsung pergi meninggalkan mereka. Cowok itu kembali duduk di pojokan perpustakaan tempat favoritnya.

***

Disisi lain, Mars yang baru saja keluar dari toilet dikagetkan dengan kehadiran seseorang yang tiba-tiba menghadangnya. Orang itu menatap Mars tajam, namun Mars tak mempedulikan cowok itu.

“Gue nggak suka liat lo deket-deket sama Ursa!” kata orang itu yang berada di depan Mars.
Mars hanya diam menatap bingung cowok itu, namun dia tahu bila cowok yang berada di depannya itu teman setim futsal yang juga merupakan sahabat cewek yang bernama Ursa yang beberapa hari belakangan ini dekat atau bisa dikatakan selalu mengganggunya.

“Terus?” kata Mars datar membalas tatapan cowok itu.
“Jauhin Ursa, gue nggak mau lo mempermainkan perasaan dia.” Kenzie semakin tak sabar melihat ekspresi datar yang Mars tunjukan.

Mars tersenyum, dia tahu bila cowok itu sangat dekat dengan Ursa. Dia juga menyadari bila Kenzie mempunyai perasaan kepada gadis yang sedang mendekatinya itu.

“Gue nggak pernah deketin cewek lo! Dia yang deketin gue, dan gue nggak pernah mainin perasaan cewek. Kalau lo suka sama dia, harusnya lo utarain perasaan lo itu. Bilang sama dia kalau lo suka sama dia, jangan malah ngelabrak gue!” kata Mars santai menghadapi Kenzie yang mulai emosi.

ORION [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang